GERBANG SEKOLAH

Anak Pramuka Tangguh, Cinta Tanah Air

TEGALWARU, RAKA – Cinta tanah air bisa diwujudkan dengan beragam cara, salah satunya aktif menjadi anggota pramuka. Seperti yang dilakukan siswa SMPN 1 Tegalwaru, di Kampung Cibayat, Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru.

Hasan Basri, pembina Pramuka Gudep SMPN 1 Tegalwaru mengatakan, pramuka mendidik anak berdisiplin dan mandiri. Bahkan, mampu menghindari penyimpangan-penyimpangan sosial yang merusak norma dan nilai kebudayaan Indonesia. Sebab penyimpangan bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga masyarakat. Jika ikut Pramuka, nilai-nilai kebudayaan bangsa selalu dicerminkan lebih baik dan beradab. “Pramuka itu sudah masuk Kurikulum 2013 (Kurtilas), jadi bukan lagi kebiasaan, tapi harus masuk pada substansi dan manfaatnya,” katanya.

Hasan menambahkan, masyarakat dan pelajar harus mampu menghindari penyimpangan nilai dan norma, karenaya dukungan berpramuka adalah akses mendukung cita-cita bersama generasi bangsa. Maka wajar pihak sekolah selalu menanamkan kecintaan itu dengan mewujudkan seragam pramuka jadi kewajiban. Sebab, pramuka bukan pelengkap saja, tapi harus mampu mengimplementasikan nilai luhurnya. “Menggunakan baju pramuka adalah simbol dari keteguhan pelajar, jadi bukan pelengkap setiap hari Jumat saja,” ujarnya.

Peran masyarakat dan guru, memfasilitasinya lebih dalam, antara lain mengupas sejarahnya, mengenal pahlawan, game cerita hingga kunjungan ke museum. Pembiasaan ketertiban juga harus diaplikasikan, seperti melestarikan lingkungan, menyayangi sesama penganut agama, tenggang rasa dan menciptakan kedamaian bangsa. “Kita semua bertanggung jawab atas sikap saling menghargai, itu semua ada perannya dalam pramuka,” ujarnya.

Kepala SMPN 1 Tegalwaru Deden Jayalaksana mengingatkan, peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa adalah sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme, dan cinta tanah air. Saat ini, kondisi dunia sedang tergerus zaman. Maka penting anak-anak itu aktif dalam pramuka sebagai upaya perubahaan cara berfikir disiplin serta cinta tanah air. “Kita ingin pramuka jadi kegiatan ekstrakurikuler yang membanggakan siswa, baik prestasinya maupun tanggung jawabnya,” ujarnya.

Apa yang menjadi gelar dan embel-embel di baju pramuka, akan berdampak baik bagi bangsa. Ia yakin, anak pramuka tidak akan mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras, budaya dan golongan. “Banyak gelar di pramuka, manfaatkan itu untuk kebaikan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (yfn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button