Karawang
Trending

Wacana Gubernur Jabar Vasektomi Dijadikan Syarat Menerima Bansos

DPPKB: Ada Syarat Medis dan Sosialnya

radarkarawang.id – Isu pengendalian penduduk kembali menjadi perhatian serius setelah pernyataan tegas dari Gubernur Jawa Barat, gubernur ingin metode vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP) digalakan. Bahkan, wacana Gubernur Jabar vasektomi mau dijadikan syarat menerima bantuan sosial (bansos).

Gubernur menekankan pentingnya program Keluarga Berencana (KB), khususnya metode MOP atau vasektomi, sebagai solusi strategis dalam pembangunan berkelanjutan. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, Imam Bahanan, menyambut baik perhatian Gubernur terhadap peran pria dalam program KB.

Namun, ia menekankan bahwa pelaksanaan MOP tidak bisa serta-merta diwajibkan kepada semua penerima bansos. “MOP itu ada syarat medis dan sosialnya. Minimal usia 30 tahun, sudah punya dua anak, serta harus ada persetujuan istri. Tidak bisa dipaksakan hanya karena seseorang penerima bansos,” jelas Imam kepada media, Rabu (30/4).

Baca Juga : Tahun Ini Pemkab Anggarkan Rp55,5 Miliar untuk RKB

“Tidak bisa dipaksakan. Kalau anaknya masih satu dan usianya belum cukup, tentu belum layak,” timpalnya lagi.

Data DPPKB Karawang menunjukkan, dari total 238.380 peserta aktif KB, hanya 211 pria yang tercatat sebagai peserta aktif MOP, atau tidak sampai 1 persen. Tahun ini, Karawang mendapat kuota MOP hanya empat orang dan semuanya sudah terlaksana. Imam mengakui bahwa angka ini dipengaruhi oleh rendahnya minat masyarakat.

“Tahun ini saja targetnya hanya empat orang dan sudah tercapai. Bukan karena kita tidak mampu, tapi karena peminatnya memang minim,” ujarnya.

Menurut Imam, rendahnya angka partisipasi MOP disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari minimnya pemahaman masyarakat, mitos keliru seputar dampak kesehatan dan kepercayaan agama, hingga ketidaksesuaian syarat peserta.

Tonton Juga : PELATIH LEGENDARIS KOPASSUS ANGKATAN PERTAMA

“Ada anggapan MOP bikin impoten, atau melawan takdir Tuhan. Padahal secara medis, MOP adalah prosedur kecil dan aman,” jelasnya.

Selain itu, prosedur ini hanya diberikan kepada pria yang berusia di atas 30 tahun, sudah memiliki minimal dua anak, dan mendapat persetujuan istri. “Yang penting harus ada kesadaran dan kesiapan dari kedua pihak,” tambahnya.

Untuk meningkatkan partisipasi, pemerintah juga memberikan jaminan hidup bagi peserta MOP selama tiga hari pasca operasi. Ini penting, terutama bagi pekerja informal seperti tukang becak atau ojek online agar bisa memulihkan diri tanpa kehilangan penghasilan. “Kalau prosedurnya diikuti dengan disiplin, efektivitas MOP bisa mencapai 100 persen,” tutup Imam optimis. (uty)

Related Articles

Back to top button