
radarkarawang.id – Belum adanya rumah sakit di Karawang yang menyediakan pelayanan cuci darah bagi anak kecil atau di bawah umur, membuat pasien Karawang harus ke rumah sakit luar kota. Untuk melayani masyarakat, Pemkab Karawang diminta sediakan tempat cuci darah bagi anak.
Diketahui Zidan (11) warga Desa Walahar, Kecamatan Klari mengidap penyakit gagal ginjal yang mengharuskannya melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu. Namun, karena di Kabupaten Karawang belum ada rumah sakit yang menyedikan pelayanan suci darah, sudah dua tahun Zidan bulak balik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca Juga : Lapang Karangpawitan Diduga Jadi Tempat Mesum
Pengamat kebijakan publik Asep Agustian mengatakan, dirinya belum mengetahui apakah di Kabupaten Karawang ada atau tidak rumah sakit yang menyediakan pelayanan cuci darah untuk anak kecil atau mungkin rumah sakit hanya menyediakan pelayanan cuci darah untuk orang dewasa saja.
“Kalau tidak ada rumah sakit yang menyediakan pelayanan cuci darah untuk anak, maka saya berharap Bupati Karawang agar segera untuk sidak dan untuk datang, untuk mempersiapkan tempat cuci darah untuk anak kecil, apalagi Zidan warga Walahar membutuhkan pelayanan cuci darah,”katanya, Senin (12/5).
Dijelaskannya juga, meskipun pelayanan cuci darah untuk anak kecil di luaran Kabupaten Karawang bentuknya gratis, namun mereka harus mengeluarkan ongkos pulang dan pergi. Agar bisa menghemat dan mengefisiensi sehingga harus ada rumah sakit cuci darah untuk anak di Karawang.
Tonton Juga : PELAJAR TUKANG TAWURAN, WAJIB MILITER
“Sehingga semuanya dapat dirasakan oleh semuanya. Saya yakin kalau ada berita seperti ini akan sigap. Kalau toh pak bupati dengan suka, ada waktu bisa datang ke rumah Zidan. Takut berita ini bohong cobalah dicek benar atau tidak,” paparnya.
Diungkapkannya juga, jika benar di Kabupaten Karawang tidak ada rumah sakit yang menyediakan pelayanan cuci darah untuk anak kecil, maka segara untuk mempersiapkan anggarannya. Menurutnya, anak kecil juga membutuhkan kehidupan dan anak kecil juga nanti sebagai penerus bangsa. (zal)