
radarkarawang.id – Remaja berusia 16 tahun mengalami kasus langka interseks. Sejak lahir, remaja warga Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Tempuran ini berjenis kelamin perempuan, kemudian setelah beranjak dewasa berubah menjadi laki-laki.
Ketika lahir, remaja ini diberi nama Raras Setia Murti. Kini setelah ada keterangan medis dari dokter, Raras hidup sebagai laki-laki dengan nama baru: Ahmad Prasetyo. Perubahan ini bukan hanya soal identitas, melainkan juga pengakuan medis atas kondisi biologis yang selama ini samar. Ahmad pun akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap untuk pemeriksaan lanjutan.
Baca Juga : Diskominfo Verifikasi Tanda Tangan Elektronik Ratusan CPNS
Kakek Ahmad Prasetyo, Sarta (69), yang sejak bayi merawat Ahmad, membenarkan bahwa cucunya tersebut memang mengalami perubahan fisik yang signifikan sejak duduk di bangku SMP.
“Awalnya waktu lahir, kata paraji-paraji ya perempuan. Tapi lama-lama pas SMP mulai kelihatan tumbuh alat kelamin laki-laki,” ujar Sarta, saat ditemui di kediamannya yang sederhana, Kamis (22/5).
Menurut Sarta, keluarga sempat bingung hingga akhirnya memutuskan membawa Ahmad ke RSUD Karawang.
“Udah lima kali diperiksa, terakhir pas bulan puasa kemarin. Kata dokter, genetiknya laki-laki. Punya jakun, suaranya berat, gak punya rahim. Ya dokter bilang, ‘Kamu ini laki-laki, jangan pakai kerudung lagi,'” kisah Sarta.
Tonton Juga : AKAMSI BIKIN JATUH HARGA DIRI PENDAKI
Pasca hasil medis tersebut, Ahmad mengganti cara berpakaiannya. Ia tak lagi mengenakan kerudung, dan kini seluruh dokumen administrasi kependudukannya seperti akta kelahiran dan Kartu Keluarga sudah resmi berubah menjadi laki-laki. Meski menghadapi perubahan besar dalam hidupnya, Ahmad disebut tetap tegar dan tidak merasa rendah diri.
“Anaknya mah alhamdulillah, tetap mandiri, malah bantu ekonomi keluarga. Kalau panen, dia ikut jadi kuli panggul, kuat manggul gabah 50 kilogram,” tambah sang kakek.
Ahmad tinggal bersama kakek dan neneknya di rumah sederhana berukuran 3×6 meter. Rumah tersebut berdinding bilik bambu dan triplek, berlantai tanah, dan kondisinya sangat memprihatinkan.
“Kalau hujan ya wayahna (terpaksa), air masuk. Dapur pun atapnya udah jebol,” ujar Sarta lirih.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, Endang Suryadi langsung menindaklanjuti dengan menurunkan tim untuk mengecek kondisi Raras. “Kami sudah menurunkan tim kesehatan untuk mengecek langsung kondisi anak tersebut,” katanya.
Menurut Endang, kondisi yang dialami Raras termasuk kasus remaja interseks. Kendati tergolong langka, namun hal itu bisa saja terjadi.
“Kejadian ini mirip seperti yang pernah terjadi di wilayah Bogor. Sejak lahir terlihat seperti perempuan, namun kemudian muncul dominasi hormon laki-laki,” paparnya.
Disebutkan, hingga saat ini, pihak Dinkes Karawang masih menunggu hasil pemeriksaan medis lanjutan guna menentukan langkah berikutnya, termasuk kemungkinan tindakan operasi.
“Kami akan kaji dari hasil pemeriksaan tim, apakah perlu tindakan operasi atau penanganan medis lainnya,” tutupnya. (uty/pro)