HEADLINE
Trending

Edan!! Pelajar SMP Bacok Kepala Lawan Duelnya Pakai Celurit

RadarKarawang.id – Miris, pelajar SMP tewas tawuran dibacok, satu orang ditangkap. Baik korban maupun pelaku masih berusia 15 tahun. Keduanya terlibat tawuran di wilayah Kecamatan Tirtajaya.

Aksi tawuran pelajar kembali memakan korban jiwa. Seorang pelajar SMP berinisial A (15), warga Dusun Ciwaru II, Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, meninggal dunia setelah terlibat bentrok antar kelompok pelajar, Jumat (4/7) sore.

Kapolres Karawang AKBP Fiki Novian Ardiansyah, menyampaikan bahwa pelaku utama berhasil ditangkap pada keesokan harinya, Sabtu (5/7), sekitar pukul 18.00 WIB. “Pelaku sudah kami tangkap.

Berinisial I, usianya 15 tahun. Penangkapan dilakukan sebagai respon cepat atas kejadian yang menewaskan korban,” ungkap Kapolres Fiki, Senin (7/7).

Menurut Kasi Humas Polres Karawang, IPDA Cep Wildan, insiden tragis tersebut terjadi di pinggir sawah Jalan Raya Ciwelut, Desa Gempolkarya, Kecamatan Tirtajaya. Korban dan pelaku terlibat dalam aksi tawuran antar kelompok remaja.

Korban hanya membawa ranting kayu, sementara pelaku membawa senjata tajam jenis celurit. “Pelaku membacok korban dua kali, mengenai dahi dan kepala. Korban sempat dilarikan ke RSUD Karawang, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat luka parah yang diderita,” jelas Wildan.

Baca juga: Pak Dedi Mulyadi, Pak Aep, Karangligar Banjir Lagi

Meski pelaku masih di bawah umur, Polres Karawang menegaskan tidak akan mentolerir tindakan kekerasan, terlebih yang dilakukan oleh pelajar. “Tawuran bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga menghancurkan masa depan. Pelaku akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kapolres.

Pelaku dijerat dengan Pasal 80 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, karena kekerasan yang dilakukan mengakibatkan meninggalnya seorang anak. Ancaman hukuman

yang dikenakan termasuk kategori berat

Ipda Cep Wildan berharap peristiwa ini menjadi pelajaran keras bagi semua pihak, terutama pelajar, orang tua, sekolah, dan masyarakat.

Tonton juga: Kacapi Suling Sunda, Keindahan Nada Tradisional

“Mari kita jaga anak-anak kita bersama. Cegah mereka dari pengaruh negatif. Ajarkan penyelesaian masalah tanpa kekerasan, karena satu tindakan bisa menghancurkan masa depan,” pungkasnya. (uty)

Related Articles

Back to top button