
RadarKarawang.id – Kondisi cuaca pengaruhi hasil pertanian. Saat ini, iklim yang tidak menentu di Kabupaten Karawang, berdampak buruk terhadap tanaman dan pertanian.
Sejumlah tanaman dan pertanian sudah ada yang terdampak banjir, kekeringan dan hama penyakit.
Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dadan Dani Yuliandi mengatakan, iklim yang tidak menentu yang terjadi di Kabupaten Karawang berdampak buruk terhadap tanaman dan pertanian.
“Dampak buruk yang terjadi seperti kekeringan dan kebanjiran serta hama penyakit, maka petani harus meningkatkan kewaspadaannya,” katanya, kepada Radar Karawang, Senin (7/7).
Menurutnya juga, selama tahun 2025 sejumlah wilayah pertanian di Kabupaten Karawang sudah terdampak banjir dan kekeringan serta serang hama penyakit.
“Untuk jumlah luas pertanian yang sudah terdampak saya harus membuka data terlebih dahulu. Tapi kebetulan sekarang saya sedang rapat koordinasi di aula Pemda,” ujarnya.
Baca juga: Penunggak Pajak di Karawang Menurun
Dijelaskannya juga, dalam mencegah terjadi banjir dan kekeringan serta hama penyakit para petani dapat melakukan pencegahan.
“Dan akan mempengaruhi hasil panen, bahkan bisa gagal panen. Untuk itu petani harus menyiapkan pengairan yang cukup dengan menggunakan pompanisasi dan sumur pompa,” ujarnya.
Dikatakannya juga, adapun untuk penanggulangan banjir, petani harus dapat melakukan normalisasi saluran air sehingga tidak terjadi genangan air dalam lahan pertanaman.
“Kalau tanaman tergenang air terlalu lama misal lebih dari tiga hari tanaman tersebut akan rusak bahkan busuk akhirnya gagal tanam bahkan bisa gagal panen,” ujarnya.
Diungkapkannya juga, dampak perubahan iklim juga dapat mempengaruhi meningkatnya penyebaran hama dan penyakit sehingga dapat berpengaruh terhadap tanaman.
Tonton juga: God Bless, 53 Tahun Berkarya, Band Paling Langgeng
“Untuk itu para petani agar melakukan sanitasi lingkungan dan melakukan gropyokan atau kalagumarang untuk menghindari hama pengakit tersebut,” tutupnya. (zal)