
KARAWANG, RAKA – Banjir sudah tiga hari melanda wilayah Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, namun belum ada posko pengungsian dan bantuan dari pihak mana pun. Sehingga untuk makan dan minum sejauh ini warga harus beli sendiri.
Warga Desa Karangligar, Sunarmi (56) mengatakan, akibat luapan sungai Citarum dan Cibeet menyebabkan wilayah desanya diterjang banjir. Banjir sudah terjadi dari tiga hari yang lalu.
Baca Juga : Pecah Tangisan Iringi Kepulangan Tujuh Jemaah Haji Bersaudara
Diteruskannya juga, meskipun banjir sudah beberapa hari namun tidak ada bantuan yang diberikan dari pihak mana pun. Dengan kondisi banjir seperti ini, masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya seperti memasak.
“Biasanya kalau banjir kayak gitu sudah banyak bantuan, tapi sejauh ini belum ada bantuan. Jadi untuk makan dan minum harus membeli sendiri,” katanya kepada Radar Karawang, Selasa (8/7).
Selain belum ada bantuan, sambungnya, belum ada juga posko pengungsian yang didirikan oleh pemerintah, sehingga bingung mencari tempat yang aman untuk mengungsi.
“Rumah ibu sekarang ketinggian airnya mencapai dua meter lebih. Jadi sekarang ke sana ke sini saja mencari tempat yang aman,” ujarnya.
Tonton Juga : GOD BLESS, 53 TAHUN BERKARYA
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Karawang segera membangun posko pengungsian dan adanya bantuan yang diberikan terhadap warga yang terdampak banjir.
“Kalau ada posko pengungsian saya akan ke sana, karena pasti aman tidak seperti sekarang bingung harus kemana. Saya pengennya segera ada bantuan makanan biar engga harus beli,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Ferry Muharam mengatakan, untuk banjir di wilayah Desa Karangligar pada hari kedua pihaknya telah memberikan bantuan melalui pemerintah desa setempat.
“Kami sudah memberikan bantuan berupa mie instan, susu dan air mineral. Mungkin bantuannya belum disalurkan oleh pemerintah desa, karena kami baru memberikannya kemarin,” ujarnya.
Disampaikannya, karena banjir semakin meluas tentunya menyebabkan bertambahnya warga yang terdampak, sehingga pihak akan kembali menyalurkan bantuan. Menurutnya juga, jika dapur umum dibutuhkan pihak pun membuka dapur umum.
“Tapi fokus kami saat ini sedang melakukan evakuasi warga, karena masih banyak warga yang berada di lokasi banjir. Kami juga saat ini sedang persiapan membangun tenda pengungsian yang akan dipasang di halaman kantor desa setempat,” ujarnya.
Selain itu, Kasi Perlindungan dan Jaminan Dinsos Kabupaten Karawang Dani Sonjaya mengatakan, terkait banjir yang melanda wilayah Desa Karangligar pihaknya telah mendapatkan informasi dari warga dan pemerintah desa setempat.
“Saat ini petugas kami sedang terjun ke lokasi untuk melakukan assement. Kami memang belum memberikan bantuan tapi dari BPBD telah menyalurkan bantuan. Dari assement petugas kami, warga membutuhkan dapur umum, maka kita akan dirikan, namun kami pun akan melakukan koordinasi dengan BPBD,” singkatnya. (zal)