Purwakarta
Trending

SMK Bina Budi Punya 8 Siswa Baru

MPLS Tetap Berjalan Normal

PURWAKARTA, RAKA – Suasana tak biasa terjadi pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Bina Budi dan SMK Farmasi YASRI pada Senin (14/7).

Kedua sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan YASRI dan berlokasi di Jl. Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta itu tetap melaksanakan kegiatan MPLS secara utuh meski dengan jumlah siswa baru yang sedikit.

Baca Juga : Tujuh Target Pelanggaran Operasi Patuh Lodaya

Diketahui, SMK Bina Budi baru menerima 8 orang siswa baru dan SMK Farmasi YASRI baru menerima 13 orang siswa baru.

Meski begitu, para siswa tetap menjalani setiap rangkaian MPLS dengan penuh semangat sembari memakai segala pernak-pernik khas yang biasa digunakan saat masa pengenalan seperti topi dari kertas, papan nama kreatif dan sejumlah barang lainnya.

Kepala SMK Bina Budi Aam Aminah mengatakan bahwa pihaknya tetap melaksanakan kegiatan MPLS meski dengan jumlah siswa baru sebanyak 8 orang. Ia menyebut, adapun rangkaian MPLS akan berlangsung selama tiga hari hingga Rabu (16/7) mendatang.

“Walaupun jumlah siswa sedikit, kami tetap melaksanakan MPLS dengan semangat. Pembukaan tadi pagi diikuti seluruh unit dari TK sampai SMK di bawah naungan YASRI,” ujar Aam ditemui Radar Karawang, Senin (14/7).

Tonton Juga : SABILULUNGAN, BIKIN HATI TENTRAM

Aam tak menampik bahwa sedikitnya jumlah siswa baru yang bergabung sangat berdampak terhadap operasional sekolah, terutama terhadap pemberian honor guru.

“Tentu sangat berdampak, terutama untuk penggajian guru. Honor jadi sangat terbatas. Untuk efisiensi, kami kurangi penggunaan listrik, AC tidak dinyalakan, komputer hanya digunakan seperlunya,” ucapnya.

Aam menilai, kondisi yang terjadi merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan terkait penambahan rombel menjadi 50 siswa perkelas pada sekolah negeri.

Meski begitu, pihaknya ingin lebih berfokus untuk menjaring para siswa baru dengan masih membuka pendaftaran.

Situasi serupa dialami oleh SMK Farmasi YASRI. Kepala sekolahnya, Jeni Jenal Mutaqin, mengungkapkan bahwa jumlah siswa terus menurun dalam tiga tahun terakhir.

“Tahun ini kami hanya menerima 13 siswa. Tetap kami buka satu kelas untuk jurusan farmasi,” ujarnya.
Meski begitu, Jeni memastikan pelayanan terhadap siswa harus tetap dilakukan secara optimal dan tidak ada pengurangan guru.

“Kami hanya melakukan efisiensi operasional, seperti mengurangi daya listrik dan menyesuaikan honor, termasuk honor kepala sekolah,” katanya.

Kedua kepala sekolah tersebut memiliki prinsip yang sama, meski kondisinya berat, mereka tidak akan menyerah dengan keadaan dan terus membuka pendaftaran untuk para siswa baru. (yat)

Related Articles

Back to top button