HEADLINE
Trending

Beras Oplosan, 25 Distributor Diperiksa Polisi

RadarKarawang.id – Maraknya beras oplosan yang beredar di pasar tradisional dan ritel modern bikin resah masyarakat. Kemasannya tampak premium, sekalipun isinya telah dicampur alias menipu.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait dugaan kecurangan produsen beras yang tengah didalami Satgas Pangan.

Jenderal Sigit mengungkap, pendalaman ini dilakukan dengan berkoordinasi erat bersama Kementerian Pertanian (Kementan).

“Kita bekerjasama dengan Kementan untuk melakukan pengecekan lab terhadap mereka, progres masih berlangsung,” ujar Jenderal Sigit, Kamis (17/7/25).

Menurut Kapolri, sampai saat ini proses pemeriksaan para produsen beras itu sudah dilakukan. Namun, tak dirinci siapa saja profusen yang sudah dikintai keterangan itu.

“Sampai dengan hari ini rencana kita akan melakukan pemeriksaan terhadap 25 distributor ataupun produsen,” ujar Kapolri.

Pemeriksaan kepada produsen beras itu, ujar Kapolri, guna mendalami produsen dengan beras dioplos. Selain itu, ada juga beras yang ditemukan dengan takaran tidak sesuai ukuran tertera di kemasan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Hasil investigasi Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri mengungkapkan setidaknya ada 212 merek beras yang terbukti tidak memenuhi standar mutu, baik dari sisi berat kemasan, komposisi, hingga labelnya.

Baca juga: Nasib Guru PPPK Belum Aman, Bisa Dipecat Sewaktu-waktu

Beberapa merek tercatat menawarkan kemasan 5 kilogram (kg), padahal isinya hanya 4,5 kg. Banyak di antaranya juga mengeklaim beras premium, padahal sebenarnya berkualitas biasa.

Tonton juga: Hymne Guru Bikin Merinding

“Contoh ada volume yang mengatakan 5 kilogram, padahal 4,5 kg. Kemudian ada yang 86 persen mengatakan bahwa ini premium, padahal itu adalah beras biasa. Artinya apa? Satu kilo bisa selisih Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram,” kata Amran. (psn/trb/kmp)

Related Articles

Back to top button