HEADLINE
Trending

Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Usir SD Negeri di Bekasi

RadarKarawang.id – Proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II Selatan mengancam tiga sekolah dasar negeri di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Ketiga sekolah tersebut yakni, SDN Burangkeng 03, SDN Burangkeng 04, dan SDN Ciledug 03. Lokasi ketiga sekolah ini berada dekat proyek pembangunan tol.

Guru SDN Burangkeng 04, Yeni Resminawari, mengatakan pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk segera melakukan relokasi.

“Kami meminta segera direlokasi,” ujar Yeni kepada wartawan.

Yeni mengaku, sekolahnya pernah disurvei oleh pemerintah untuk rencana relokasi. Namun demikian, hingga kini belum ada tindak lanjut.

“Kita pernah di survei karena janjinya 2025 pembangunan SDN Burangkeng 04 sudah berdiri tapi sampai saat ini belum,” terang Yeni.

Diberitakan sebelumnya, proyek infrastruktur jalan tersebut telah menggangu kenyamanan kegiatan belajar mengajar di kelas.

“Kenyamanan anak-anak belajar di ruangan dan di luar terganggu dengan adanya getaran-getaran jalan tol yang sudah aktif dan dengan adanya pembangunan suara-suara bising dari alat yang digunakan untuk membangun jalan tol,” ucap Yeni.

Tahun ajaran 2024/2025 hanya mencatat 20 siswa baru. Kini tersisa 15 siswa karena sebagian pindah sekolah.

“Banyak (siswa) yang pindah karena melihat situasi SDN Burangkeng 04 ada pembangunan jalan tol,” ucap Yeni.

Selain itu, pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026. Sekolah hanya berhasil menerima 47 siswa atau satu rombel, dari target dua rombel

Saat ini, SDN Burangkeng 04 memiliki 280 siswa dengan enam rombongan belajar (rombel) dan 10 tenaga pengajar.

Baca juga: Fenomena Selingkuh di Dunia ASN

Jika tak segera ada penyelesaian, kata Yeni, makin banyak orangtua yang akan memindahkan anaknya ke sekolah lain yang lebih nyaman dan aman.

Kepala SDN Burangkeng 03, Ike Kurniasih, mengungkapkan, kegiatan belajar mengajar anak didiknya terganggu akibat suara bising dari deru alat berat proyek pembangunan tol.

“Bahkan kadang ada getaran, anak-anak khawatir, sampai anak-anak pada keluar kelas karena ketakutan,” kata Ike kepada Anggota Komisi VI Rieke Diah Ayu Pitaloka dalam rapat dengar pendapat (RDP) di SDN Burangkeng 03, Selasa (5/8/2025).

Lokasi SDN Burangkeng 03 hanya berjarak sekitar 15 meter dari proyek pembangunan ruas tol.

Kondisi ini membuat wali murid khawatir setiap kendaraan berat lalu lalang yang menuju area proyek. Kondisi tak berbeda dialami SDN Ciledug 03. Lingkungan sekolah ini bahkan bersinggungan langsung dengan proyek ruas tol.

Namun, pembangunan konstruksi pada ruas jalan tol di titik ini berhenti sementara. Hal ini disebabkan karena terhalang salah satu ruang kelas SDN Ciledug 03.

Komite Sekolah SDN Ciledug 03, Muhammad Hanafi, menuturkan, proyek tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi anak didik. Ia berharap SDN Ciledug 03 segera direlokasi ke lokasi lain demi para murid bisa kembali merasakan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar.

“Sekarang ini kegiatan belajar mengajar sudah tidak nyaman lagi, dan sudah dua tahun lalu kita mengajukan relokasi. Mudah-mudahan ada penyelesaian lebih cepat lagi,” ungkap dia.

Tonton Juga : Suasana Bendungan Walahar

Sementara SDN Burangkeng 04 mengalami dampak paling parah dari proyek ini. Sekolah ini terjepit pembangunan ruas pada proyek ini. Pada sisi samping, jarak sekolah sangat berdekatan dengan pembangunan jalan tol. (psn/rb/kmp)

Related Articles

Back to top button