HEADLINE
Trending

Puluhan Tahun Tanpa Solusi

Air Bendungan Barugbug Hitam Lagi

JATISARI, RAKA- Setelah tidak tercemar, air Bendungan Barugbug hitam lagi dan bau. Air mengalir ke sungai di Desa Situdam, Kecamatan Jatisari. Atasi masalah yang sudah puluhan tahun ini, Bupati Aep Syaepuloh akan undang Bupati Subang dan Purwakarta.

Kepala Desa Situdam Iwan Kurniawan mengatakan, air Sungai Situdam menghitam dan berbau sudah terjadinya puluhan tahun. Meskipun begitu, namun belum ada solusi sampai saat ini ini. Diteruskannya juga, air sungai yang menghitam dan berbau berdampak terhadap kesehatan masyarakat dan pertanian.

Baca Juga : Penjualan Bendera Masih Sepi Peminat

Selain itu, sekarang masyarakat sudah tidak menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-harinya. “Sekarang masyarakat yang ada di sekitaran sungai memilih menggunakan air PDAM,” katanya, kepada Radar Karawang, Selasa (5/8).

Menurutnya juga, air yang hitam dan berbau ini merupakan kiriman dari Kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang, maka untuk menyelesaikan masalah ini perlunya koordinasi yang dilakukan Bupati Karawang dan Gubernur Jawa Barat.

“Kami berharap kepada Bupati Karawang dapat menyelesaikan masalah ini. Hal ini berdampak sekali terhadap lingkungan,”tuturnya.

Sementara itu, Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, terkait kondisi sungai yang tercemar itu dirinya akan melakukan pertemuan dengan mengundang Bupati Subang Reynaldi Putra Andita dan Bupati Purwakarta Saepul Binzein. Aep pun meminta kepada kepala Bependa untuk mengaturnya jadwal pertemuan tersebut.

Tonton Juga : MBAH GOTHO, MANUSIA TERTUA DI DUNIA

“Saya juga dengan Bupati Subang ingin berbicara bahwa kita akan membangun jembatan penghubung Karawang dan Subang. Jadi tahun depan kami akan menganggarkan dan Bupati Subang juga diharap menganggarkan,” tutupnya.

Diketahui air sungai dan Bendungan Barugbug di Kecamatan Jatisari yang bau dan hitam pekat akibat pencemaran limbah industri. Kejadian ini sudah terjadi sejak 2004 lalu. Saat musim kemarau, kondisi air sungai dan bendungan berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau tak sedap.

Hal itu selalu terjadi setiap tahun saat musim kemarau. Sampai saat ini, belum ada solusi kongkret meski pejabat dari tingkat pusat, provinsi hingga daerah sudah sering datang ke lokasi pencemaran. (zal)

Related Articles

Back to top button