HEADLINE
Trending

Dua Bulan Nenek Masah Tinggal di Tenda Darurat

Menanti Realisasi Bantuan Rumah

KARAWANG, RAKA – Sudah lebih dari dua bulan Nenek Masah (60), warga Dusun Binajaya RT 10 RW 04, Desa Batujaya, Kecamatan Batujaya, Karawang, hidup dalam keterbatasan.

Setelah rumah sederhananya ambruk rata dengan tanah, ia terpaksa tinggal di sebuah tenda darurat sambil menanti bantuan pembangunan rumah dari pemerintah.

Sayangnya, hingga hari ini, harapan itu belum juga menjadi kenyataan. Padahal, sejak kejadian nahas itu, berbagai pihak sudah turun tangan meninjau langsung kondisi Nenek Masah.

Baca Juga : Emak-emak Aksi Tolak Pembangunan Kandang Ayam

Dinas Sosial Karawang pun telah memberikan bantuan darurat berupa kasur dan paket sembako. Namun, untuk bantuan utama berupa pembangunan rumah, masih sebatas menunggu realisasi.

“Kami dari Dinsos sudah memberikan kasur dan beberapa sembako sebagai bantuan awal. Sekarang tinggal menunggu realisasi dari pihak terkait,” ujar Asep Riyadi, Pekerja Sosial Ahli Pertama dari Dinsos Karawang.

Sementara itu, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Karawang menyatakan bahwa rumah Nenek Masah sudah masuk dalam daftar program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) tahun anggaran 2025.

Program ini merupakan inisiatif dari Bupati Karawang untuk memperbaiki ribuan rumah warga yang tidak layak huni.

Tonton Juga : Hakim Syafiuddin, Berani Penjarakan anak Presiden

“Rumah Bu Masah sudah disurvei dan datanya sudah masuk. Tinggal tunggu realisasi pembangunannya saja. Targetnya pasti tahun ini, karena anggarannya sudah masuk ke tahun 2025,” terang Andri, Staf Seksi Rutilahu Dinas PRKP Karawang.

Andri menjelaskan bahwa keterlambatan pembangunan salah satunya disebabkan karena kendala teknis di pihak pelaksana sebelumnya.

Namun, ia menegaskan bahwa pembangunan rumah Bu Masah sudah menjadi prioritas karena sifatnya darurat akibat robohnya rumah.

“Nanti Bu Masah tinggal terima kunci saja. Rumahnya dibangun dari nol, mulai dari fondasi hingga selesai. Ini memang program Bupati dan ditargetkan tidak akan lewat tahun ini,” tambahnya.

Program Rutilahu tahun 2025 ini menyasar sebanyak 2.249 unit rumah di seluruh wilayah Karawang, dengan pagu anggaran sebesar Rp46,9 juta per rumah.

Dari jumlah tersebut, sekitar 900 unit merupakan bagian dari pengajuan Dinas PRKP, selebihnya berasal dari aspirasi DPRD dan hasil musrenbang desa.

“Distribusinya merata ke seluruh kecamatan, tapi untuk kasus darurat seperti Bu Masah, tentu jadi prioritas utama,” tegas Andri.

Kini, Nenek Masah hanya bisa berharap janji pemerintah segera ditepati. Di usianya yang tak lagi muda, hidup di tenda darurat tentu bukan pilihan yang layak. Dengan kondisi cuaca yang tak menentu dan keterbatasan fisik, setiap hari terasa begitu berat.

“Saya hanya ingin rumah bisa dibangun secepatnya, biar enggak tinggal di tenda lagi,” lirih Nenek Masah saat dihubungi.(uty)

Related Articles

Back to top button