Karawang
Trending

Pengrajin Gerabah Masih Bertahan

KARAWANG, RAKA – Di tengah derasnya arus modernisasi, ketika peralatan rumah tangga berbahan plastik mendominasi pasar, Duroh (46), warga Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat, tetap setia menggeluti seni kerajinan gerabah.

Bagi Duroh, gerabah bukan sekadar pekerjaan, melainkan warisan berharga yang sudah turun-temurun dalam keluarganya sejak tahun 1945.

“Kerajinan ini sudah jadi penghasilan tetap keluarga kami dari dulu. Turun dari orang tua, kakek, sampai ke saya,” ujar Duroh.

Baca Juga : Aep Beberkan Program pada Anggota DPD RI

Ia mengisahkan, meski peminat gerabah kini kian menurun, ia tetap berusaha mempertahankan tradisi tersebut agar tidak punah.

Gerabah, atau tembikar, memiliki sejarah panjang di Nusantara. Keberadaannya diperkirakan telah ada sejak masa prasejarah, setelah manusia mulai hidup menetap dan bercocok tanam.

Temuan di berbagai situs arkeologi di Indonesia menunjukkan bahwa gerabah digunakan tidak hanya sebagai perkakas rumah tangga, tetapi juga untuk keperluan ritual, seperti upacara dan penguburan.

Di Tanjungpura sendiri, kerajinan gerabah pernah menjadi salah satu penghasilan utama masyarakat.
Proses pembuatannya beragam, mulai dari teknik tangan yang menghasilkan bentuk sederhana dengan permukaan kasar dan jejak sidik jari, hingga penggunaan tatap batu dan roda putar untuk hasil yang lebih presisi.

Seiring perkembangan zaman, bentuk dan fungsi gerabah pun berevolusi. Jika dulu cenderung polos dan rapuh, kini gerabah hadir dengan berbagai motif, lukisan khas, dan daya tahan yang lebih baik.

Namun, tantangan tetap ada yakni produk plastik yang lebih praktis dan murah membuat minat masyarakat terhadap gerabah semakin berkurang.

Duroh berharap adanya dukungan teknologi dan mesin modern dapat membantu para pengrajin memproduksi gerabah lebih cepat dan banyak, sehingga kerajinan khas ini bisa kembali diminati.

“Kalau ada mesin yang bisa mempercepat produksi, mungkin kami bisa bersaing lagi. Sayang sekali kalau gerabah hilang, padahal ini bisa jadi simbol khas Karawang,” ujarnya penuh harap.

Tonton Juga : BENDERA ONE PIECE, INI MAKNANYA

Bagi Duroh, mempertahankan gerabah berarti menjaga sejarah, budaya, dan identitas Tanjungpura. Sebab, di setiap goresan motif dan bentuk yang ia buat, tersimpan kisah panjang peradaban yang tak lekang oleh waktu.(uty)

Related Articles

Back to top button