HEADLINEKarawang
Trending

Napak Tilas Kemerdekaan RI, GP Ansor Kayuh Sepeda dari Jakarta ke Rengasdengklok

Radarkarawang.id- Dalam rangka napak tilas kemerdekaan RI, GP Ansor kayuh sepeda dari Jakarta ke Rengasdengklok melalui kegiatan lintas roda merdeka.

Perjalanan menempuh rute bersejarah dari Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, hingga Tugu Kebulatan Tekad di Kecamatan Rengasdengklok, pada Sabtu (16/8).

Rombongan berangkat dari Jakarta sekitar pukul 7 pagi, melewati Jalan Raya Kalimalang hingga tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 10.30 WIB.

Sesampainya di Kecamatan Rengasdengklok, selain mengadakan kegiatan di Tugu Kebulatan Tekad, rombongan juga mengunjungi rumah sejarah tempat Bung Karno bermalam.

Ketum PP GP Ansor, Addin Jauharudin, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar olahraga sepeda jarak jauh, tetapi menyimpan makna filosofis mendalam.

Tonton Juga: PENCULIKAN SOEKARNO-HATTA DALAM 3 MENIT

 Ia mengibaratkan tiga komponen utama sepeda yakni pedal, rantai, dan roda sebagai simbol kerja keras kolektif dalam membangun negara Indonesia.

“Untuk membangun bangsa ini kita harus mengeluarkan tenaga, pikiran, dan seluruh energi,” ujar Addin dalam sambutannya sebelum keberangkatan ke Rengasdengklok.

Ia juga menjelaskan, pedal melambangkan tenaga yang harus dikerahkan, rantai menjadi tanda keterhubungan antarindividu dan kelompok, roda mencerminkan pergerakan bangsa.

“Dengan menggerakkan tenaga, bisa menggerakkan anak muda. Jika pemuda bergerak, maka roda kehidupan dan roda bangsa bisa terus berputar,” tegasnya.

Momentum 80 tahun kemerdekaan ini, menjadi titik refleksi untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi tampil sebagai pelaku utama pembangunan bangsa.

Baca Juga: Setelah Dihentikan Pengurugan Jalan Lagi

“Kita berharap HUT Ke-80 Kemerdekaan RI punya makna mendalam. Anak-anak muda harus berkontribusi membawa bangsa ini ke masa depan,” tambahnya.

Sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pesepeda profesional, kader Ansor, dan masyarakat umum, mengikuti kegiatan Lintas Roda Merdeka ini.

Sebanyak 80 peserta di barisan depan sebagai simbol 80 tahun perjalanan kemerdekaan Indonesia, sementara ratusan peserta lain mengiringi di belakang.

Wakil Sekretaris Jenderal PP GP Ansor, Abdul Rauf, menjelaskan bahwa waktu perjalanan dengan kecepatan rata-rata 30–35 kilometer per jam.

Perjalanan ini, perkiraan Rauf, memakan waktu tiga jam. “80 orang diposisikan di depan, ikon 80 tahun Indonesia merdeka,” jelasnya. (asy)

Related Articles

Back to top button