HEADLINEKarawang
Trending

Burung Garuda Terluka, Mulut Dibungkam dan Mata Ditutup Dibawa Keliling Kampung

Radarkarawang.id– HUT RI ke 80 jadi sarana eksperikan keprihatinan. Burung garuda terluka, mulut dibungkam dan mata ditutup dibawa keliling kampung.

Karang Taruna Poponcol, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat membuat sebuah karya visual burung garuda ekspresikan keprihatinan kondisi bangsa terkini.

 Keprihatinan mendalam terhadap kondisi kebebasan berekspresi. Karya burung garuda tersebut menggambarkan sosok bersayap yang terluka, mulut dibungkam, dan mata tertutup.

Perwakilan Karang Taruna Poponcol, Kelurahan Karawang Kulon Zulfikar mengatakan, simbol-simbol ini merepresentasikan banyak peristiwa yang belakangan menimpa bangsa dan warganya.  

Baca Juga: Pengusaha Laporkan Sejumlah Pejabat Karawang ke Polda Jabar

Khususnya, terkait pembatasan ruang kebebasan warga negara. “Sayap yang terluka itu melambangkan betapa banyak kasus yang membebani bangsa ini,” ucapnya.

“Mulut dibungkam tanda bahwa kami dibatasi untuk menyuarakan hak-hak, sedangkan mata tertutup menjadi simbol ruang berekspresi yang terkekang,”katanya, Minggu (17/8).

Menurut Zulfikar, pembatasan ruang berekspresi nyata terlihat dari beberapa kasus belakangan, mulai dari pameran seni hingga musik yang mendapat larangan.

Tonton Juga: KARRASI 19 – PRODUKSI TAS HINGGA DOMPET TAHAN API

Padahal menurutnya, warga negara seharusnya bebas mengekspresikan dan menyampaikan pendapat di ruang publik. Dalam karya visual itu juga tergambar rantai.

Dua sosok pemuda yang berusaha melepaskan rantai di leher simbol utama. Bagi Zulfikar, itu adalah representasi semangat dari kaum muda.

Semangat dalam membebaskan bangsa dari belenggu yang menghambat kebebasan. “Kami ingin menunjukkan bahwa generasi muda tidak tinggal diam,” tegas Zufikar.

“Ada semangat membantu bangsa lepas dari belenggu, agar luka-luka bisa sembuh dan Indonesia kembali terbang bebas menatap keberagaman serta keadilan,”tutupnya.

Terpisah, Paguyuban Masyarakat Cariu Bandung (PGMCB), Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru juga meriahkan HUT RI ke 80 dengan gelar 20 perlombaan.

Ketua Pelaksana Abdul Malik mengatakan, kegiatan pertama pawai dengan dari Kampung Cariu Bandung ke kantor Kecamatan Kotabaru, kemudian balik lagi.

“Dalam pawai tersebut para peserta  wajib menggunakan pakaian merah putih. Ada anak kecil yang kami dandani menjadi tuyul,” kata Malik.

Setelah acara pawai selesai, sambung Malik, dilanjutkan dengan berbagai perlombaan, mulai dari lomba yang bersifat kelompok hingga perorangan pesertanya warga.

Total ada 20 perlombaan untuk anak-anak hingga orang dewasa.  Dalam lomba tersebut dua terbaik jadi juara 1 dan 2 juara.

“Alhamdulillah acaranya ramai dan sukses. Antusias masyarakat mengikuti kegiatan ini pun sangat tinggi baik anak-anak maupun orang tua,” tuturnya. (zal)

Related Articles

Back to top button