HEADLINE
Trending

Cacing Gelang Gerogoti Bayi Tiga Tahun di Sukabumi

RadarKarawang.id – Malang benar nasib Raya, bayi berumur tiga tahun yang meninggal akibat tubuhnya digerogoti ribuan cacing gelang di Sukabumi.

Dalam rekaman video yang diunggah akun Rumah Teduh, tampak cacing yang masih hidup keluar dari hidung Raya, warga Kampung Padangeyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Dia meninggal dunia pada 22 Juli 2025.

Humas RSUD Syamsudin, dr Irfan mengatakan, Raya tiba di IGD rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri pada Rabu (13/7/2025). Raya diantar tetangga dan juga perwakilan Rumah Teduh. Raya diketahui sudah tidak sadarkan diri sejak 12 Juli, dan dibawa ke rumah sakit dengan kondisi serius.

“Raya diantar ke IGD kami di RSUD sekitar tabggal 13 Juli jam 20.00 WIB, kondisinya sudah tidak sadar dan ketika dikonfirmasi kapan tidak sadarnya, sudah satu hari yang lalu, berarti tanggal 12 nya, datang ke kami kondisinya sudah berat,” kata Irfan saat dikonfirmasi, Rabu (20/8/2025).

Irfan menjelaskan, selama menjalani perawatan di rumah sakit di mana Raya dirawat di ruang intensif anak, tim dokter mengobservasi kondisi bocah tersebut. Dalam observasi, ditemukan adanya cacing dengan jumlah yang sangat banyak bersarang di dalam tubuh anak berusia 3 tahun itu. Bahkan, cacing-cacing itu keluar dari saluran pernapasan atau hidung Raya.

Baca juga: Marc Klok Dipanggil Lagi Tim Nasional Indonesia

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku geram terhadap kinerja pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi. Hal ini disebabkan adanya bocah berusia 3 tahun atas nama Raya, yang meninggal dunia dikarenakan ribuan cacing gelang yang bersarang di tubuhnya. Raya dibawa ke RSUD Syamsudin (Bunut) Sukabumi pada 13 Juli 2025 dengan kondisi sudah tak sadarkan diri dan tensi yang tidak stabil. Dia kemudian meninggal pada 22 Juli. Hasil medis menunjukkan penyebab kematian Raya dikarenakan infeksi cacing dan tuberkulosis (TBC).

Dedi mengatakan, kedua orang tua Raya sudah dibawa ke RS Welas Asih untuk menjalani perawatan. Diketahui, ayah Raya mengidap penyakit paru-paru dan ibunya mengalami gangguan jiwa.

“Keluarganya sudah di rumah sakit Welas Asih hari ini, sudah kami tangani yang ODGJ maupun TBC, dan kemudian sanksinya sudah saya berikan kepada desa, dan mungkin akan saya berikan sanksi juga kepada jajaran pemda Kabupaten Sukabumi,” kata Dedi ditemui di Kampus Universitas Padjajaran (Unpad), Jatinangor, Kabupaten Sukabumi, Rabu (20/8/2025).

Tonton juga: Iwan Fals, Gara-gara Lagu Digelandang ke Markas Tentara

Ia menyatakan, kasus kematian Raya menjadi peringatan untuk kepala daerah di kota dan kabupaten untuk bekerja lebih serius dalam melayani masyarakat. Pemerintah daerah harus serius memperhatikan masyarakat, jangan sampai kasus batita seperti Raya terulang lagi. (psn/jp)

Related Articles

Back to top button