
Radarkarawang.id- Sekolah jadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang. Bupati Karawang anggarkan Rp100 miliar tahun 2026 untuk renovasi sekolah rusak.
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Anggadita III, Kecamatan Klari salah satu yang rusak sejak beberapa tahun terakhir dan belum ada perbaikan.
Kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan itu hingga kini belum mendapatkan penanganan serius, meskipun sekolah telah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan.
Baca Juga: PKK Garda Terdepan Wujudkan Keluarga Sejahtera
Kepala SDN Anggadita III Iis mengatakan, bahwa pihaknya sudah berulang kali mengajukan proposal bantuan agar sekolahnya bisa segera mendapat perbaikan.
Iis mengajukan proposal ke sejumlah perusahaan sekitar wilayah sekolah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Namun, belum ada yang berhasil.
“Kami mengajukan bantuan ke beberapa perusahaan sekitar, tetapi belum ada hasil,” katanya, Selasa (26/8), saat Gebyar Paten di Kecamatan Klari.
“Dalam kegiatan Paten, kami menitipkan proposal kepada Korwilcambidik sebagai upaya lanjutan. Kami mohon kepada bupati agar turun tangan langsung,” tambahnya.
Iis khawatir bangunan bagian atas SDN Anggadita III sewaktu-waktu roboh dan membahayakan keselamatan siswa dan guru, ini mesti jadi perhatian.
Terlebih sekolah berada di kawasan padat lalu lintas, di mana kendaraan besar maupun kecil melintas setiap hari di depan sekolah.
“Yang paling kami takutkan itu adalah jika bangunan ini roboh dan menimpa anak-anak saat proses belajar mengajar berlangsung,” ujar Iis.
“Kami berharap pemda menetapkan zona aman sekolah di lingkungan kami. Kondisi lalu lintas sangat padat dan membahayakan keselamatan siswa,” ujarnya.
Tonton Juga: ARIE HANGGARA, LAHIRNYA UU PERLINDUNGAN ANAK
Menanggapi keluhan, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, memberikan respon positif. Ia akan segera mengambil langkah cepat memperbaiki bangunan SDN Anggadita III.
“Kami akan segera menindaklanjuti dan melakukan perbaikan secepatnya agar anak-anak bisa belajar dengan aman dan nyaman,” janji Aep pada sekolah.
Aep juga menyoroti pentingnya keselamatan siswa saat berangkat dan pulang sekolah. Ia berencana menempatkan petugas keamanan dari desa mengatur lalulintas.
“Setiap pagi dan pulang sekolah akan ada hansip desa yang kami tugaskan untuk mengatur lalu lintas,” tutur Aep Syaepuloh menambahkan.
“Demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan lalu lintas yang bisa terjadi karena padatnya kendaraan di depan sekolah,” jelasnya.
Kerusakan bangunan sekolah bukan hanya di SDN Anggadita III, sambungnya, masih banyak bangunan SD dan SMP dalam kondisi tidak layak.
Sebagai langkah antisipasi, kata Aep, Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang telah mengajukan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk tahun anggaran 2026 nanti.
Realisasi secara bertahap guna memperbaiki infrastruktur sekolah di wilayah kabupaten. “Pembangunan dan perbaikan sekolah akan difokuskan pada enam kecamatan,” tuturnya.
“Rinciannya dengan pembagian anggaran 75 persen untuk wilayah prioritas dan 25 persen untuk sekolah luar enam kecamatan tersebut,” tutupnya. (zal)