
KARAWANG, RAKA – Bazar siswa SMK Rosma meriahkan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten Karawang. Acara yang berlangsung di lingkungan sekolah tersebut tidak hanya menjadi ajang pelestarian bahasa dan budaya daerah, tetapi juga dimanfaatkan oleh para siswa untuk menampilkan kreativitas dalam bidang kewirausahaan.
Salah satu siswa kelas XII TBSM 3 Rafa Aditya Ramadhan mengatakan, bahwa kelasnya menjual berbagai produk makanan seperti sandwich, baseball, dan es big bola. Semua produk tersebut dibuat secara mandiri oleh para siswa dan telah dipersiapkan sejak dua hari sebelum acara dimulai.
BAca Juga : Disangka Berbuat Onar, Ternyata Perselisihan Suami Istri
“Setiap siswa patungan sebesar Rp20.000 untuk modal awal. Kami mengatur pembelian bahan, proses produksi, hingga penataan stan bersama-sama. Alhamdulillah, banyak pengunjung yang datang dan membeli, terutama anak-anak SD yang tampak senang dengan jajanan kami,”katanya, Rabu (27/8).
Menurutnya, seluruh keuntungan dari penjualan akan didiskusikan lebih lanjut bersama teman-teman dalam rapat kelas. “Kami belum putuskan mau dipakai untuk apa hasil keuntungannya. Tapi yang jelas, ini pengalaman berharga buat kami semua,” tambahnya.
Sementara itu, siswa kelas XII TKJ 1 Oscar Manuel Arugud, juga merasakan hal yang sama. Kelasnya turut berpartisipasi dalam bazar dengan menyajikan menu yang tak kalah menarik. Menurutnya, mereka menawarkan makanan seperti whistle bloom dan selimut Turki serta minuman seperti minuman penyihir dan Milo. Semua produk ini pun dibuat sendiri oleh para siswa.
Tonton Juga : PUTRI KARLINA, MENANTU DEDI MULYADI
“Kami sudah persiapan tiga hari sebelum bazar. Karena harganya terjangkau dan tampilannya menarik, banyak pengunjung yang tertarik membeli. Bahkan tadi pagi, semua bahan sudah habis, jadi kami harus belanja lagi. Sekarang pun dagangannya hampir habis lagi. Ramai banget, dan tentunya ini sangat menguntungkan,” kata Oscar dengan wajah semringah.
Oscar juga menambahkan, setiap siswa di kelasnya mengeluarkan modal awal sebesar Rp 30.000. Namun dengan tingginya antusiasme pengunjung, ia optimistis modal tersebut bisa kembali bahkan berlipat. “Mudah-mudahan uang yang keluar bisa balik jadi Rp100.000 per orang. Ini jadi pelajaran berharga dalam berwirausaha dan kerja tim,”tutupnya. (zal)