
KARAWANG, RAKA- Sebanyak 303 siswa unjuk kemampuan gunakan bahasa Ibu dalam kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten Karawang. Kegiatan yang digelar di SMK Rosma Karawang ini diikuti siswa di 30 kecamatan.
Ketua panitia Rina Rustiana mengatakan, FTBI merupakan program tahunan yang memberikan ruang bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam bidang bahasa dan sastra Sunda.
Diteruskannya juga, setiap kecamatan di Karawang memiliki kesempatan untuk mengirimkan 14 peserta, terdiri dari tujuh siswa putra dan tujuh siswa putri yang merupakan juara 1 di tingkat kecamatan.
“Tapi belum semua kecamatan dapat mengirimkan delegasi secara lengkap, sehingga jumlah peserta yang terdaftar pada tingkat kabupaten tahun ini adalah 303 orang,” katanya, Kamis (28/8).
Disampaikannya juga, adapun jenis perlombaan yang dipertandingkan dalam FTBI cukup beragam dan mencakup berbagai aspek kebahasaan serta kesenian Sunda. Beberapa cabang lomba yang diselenggarakan di antaranya adalah lomba biantara putra dan putri, maca sajak putra dan putri, borangan putra dan putri.
“Selain itu, ada lomba ngarang carpon putra dan putri, maca jeung nulis aksara Sunda, putra dan putri, nembang pupuh putra dan putri, dan ngadongeng putra dan putri,” paparnya.
Disampaikannya juga, dalam setiap mata lomba ditetapkan enam juara yaitu Juara 1, 2, dan 3 serta harapan 1, 2, dan 3. Para pemenang berhak mendapatkan piala dan piagam penghargaan, sedangkan untuk juara 1 hingga 3 diberikan tambahan uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka.
Kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada pencapaian juara, namun lebih jauh memiliki misi penting untuk menjaga eksistensi Bahasa Sunda di tengah arus globalisasi. Rina pun menyampaikan, bahwa FTBI bertujuan mengajak generasi muda untuk lebih mencintai bahasa dan budaya daerah mereka sendiri.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar para penutur muda kembali menyenangi dan merasa bangga menggunakan bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda. Kami ingin membangkitkan kembali semangat berbahasa ibu di kalangan siswa,”paparnya.
Ia juga menambahkan, melalui ajang FTBI, para siswa diberikan wadah untuk menyalurkan kreativitas mereka secara positif dalam bentuk karya sastra dan seni tradisional Sunda.
“Harapannya, FTBI menjadi sarana yang efektif untuk melestarikan bahasa daerah serta menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya sendiri,” tutupnya. (zal)