Uncategorized
Trending

Kelompok Wanita Tani Campernik Suplai Sayuran untuk Anak Stunting

‎KARAWANG, RAKA – Kelompok Wanita Tani atau KWT Campernik di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, menjadi salah satu organ penggerak untuk mengentaskan mata rantai kasus stunting.

‎Kelompok wanita tani ini memiliki anggota 20 orang. KWT Campernik sudah terbentuk sejak tahun 2020. Mereka memiliki semangat yang sama dalam menekan angka stunting di Kelurahan Karangpawitan.

Ketua KWT Campernik Karangpawitan Ida Farida mengatakan, awal mula pembentukan kelompok wanita tani ini sebagai bentuk dukungan dalam membantu program pemerintah yaitu pengentasan kasus stunting, khususnya di wilayah Karangpawitan.

Baca Juga: Mahasiswa Jakarta Protes Seleksi Pegawai RSUD Rengasdengklok

“KWT Campernik Karangpawitan ini terbentuk tahun 2020. Tujuan awalnya untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) anak stunting,” katanya di kantor Kelurahan Karangpawitan, Rabu (10/9).

‎Ida sapaan karib Ida Farida menyebut anggota KWT ini memiliki kegiatan rutin menanam sayuran, seperti sayur bayam, sawi, dan kangkung di lahan sekitar setengah hektar di Tegaltanjung, Karangpawitan. 

“Kita memanfaatkan lahan milik anggota KWT untuk kegiatan bercocok tanam sayuran,” imbuhnya.

‎Ida mengatakan para anggota KWT ini tidak hanya melakukan kegiatan bertani, tapi mereka juga turut menyajikan makanan dari hasil panen menanam sayuran untuk anak-anak stunting di wilayahnya.

“Tujuan awal kita membentuk KWT ini untuk mengentaskan kasus stunting di wilayah Karangpawitan,” imbuhnya.

Tonton Juga: PENCULIKAN SOEKARNO-HATTA DALAM 3 MENIT

‎Lebih lanjut Ida mengatakan untuk memanen tanaman sayuran ini membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Sehingga mereka pun membagi jadwal untuk menyiram sayuran.

“Setiap hari ada tiga orang yang menyiram tanaman. Kita sudah buatkan jadwalnya,” ujarnya.

Ida berharap melalui KWT Campernik ini dapat membantu kebutuhan makanan yang sehat untuk anak-anak stunting di wilayahnya.\

“Semoga ini bisa bermanfaat untuk masyakarat Karangpawitan, khususnya anak-anak stunting,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button