Produksi Padi Karawang Tertinggi Kedua di Jabar
Masih Kalah dari Kabupaten Indramayu

KARAWANG, RAKA – Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Barat dan Bupati Karawang dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Karawang ke-392. Produksi padi Karawang tertinggi kedua di Jawa Barat (Jabar) setelah Kabupaten Indramayu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang Mahmud mengatakan, bahwa Karawang memiliki luas baku sawah sekitar 101 ribu hektare yang tersebar di 30 kecamatan. Dari luasan tersebut, pada tahun 2024 Karawang berhasil memproduksi 1.385.556,69 ton gabah kering panen (GKP).
“Ini merupakan capaian luar biasa yang menunjukkan bahwa Karawang tetap menjadi salah satu lumbung pangan penting di Jawa Barat,” katanya, kepada Radar Karawang, Senin (15/9).
Diteruskannya, untuk mengejar posisi sebagai daerah penghasil padi tertinggi, Karawang menyiapkan strategi dengan meningkatkan indeks pertanaman (IP). Lahan yang biasanya panen dua kali setahun didorong untuk panen tiga kali, sementara yang hanya satu kali panen ditingkatkan menjadi dua kali.
Menurut Mahmud, rata-rata hasil panen di Karawang mencapai 5 hingga 6 ton GKP per hektare. Dengan strategi tersebut, pihaknya menargetkan produksi padi tahun 2025 mencapai 1.426.547,34 ton.
Namun begitu, tantangan tetap ada. Mahmud menyebut gangguan hama, kekeringan, serta bencana alam seperti banjir rob masih menjadi hambatan produksi di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Cilebar. Meski demikian, pihaknya telah menyiapkan petugas pengendali hama dan tim teknis lapangan untuk melakukan pengawasan dan penanganan cepat.
“Kerja sama antara petani, penyuluh, dan pemerintah menjadi kunci agar produksi tetap stabil dan Karawang bisa mempertahankan bahkan meningkatkan prestasinya di bidang pertanian,” tutupnya. (zal)



