
Radarkarawang.id– Sempat ada arahan dari Gubernur Jawa Barat agar tidak ada kegiatan, ternyata manasik haji Taman Kanak-kanak (TK) masih ada, per siswa bayar Rp350 ribu.
Salah satu Kepala TK di Kabupaten Karawang yang enggan menyebutkan namanya, menjelaskan bahwa kegiatan manasik haji masih tetap berlangsung di luar sekolah berdasarkan arahan dari Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Karawang.
“Walaupun kegiatan manasik haji bisa di sekolah, kami memilih melaksanakannya di luar sekolah, tepatnya di Azzahra, Galuh Mas, karena kondisi sekolah yang sempit dan keterbatasan sarana dan prasarana,” katanya, Selasa (16/9).
Kegiatan di luar sekolah, lanjutnya, karena tempatnya lebih mendukung untuk pelaksanaan kegiatan ini. Karena kegiatannya di luar, tentunya setiap anak dipinta biaya untuk sewa tempat serta yang lainnya.
Baca Juga: Remaja 17 Tahun Gagal Gasak Motor
Ia meneruskan, adapun tujuan dari kegiatan manasik haji untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anak-anak mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji sangat penting.
“Kegiatan ini perlu sejak dini agar anak-anak bisa memahami prosedur haji dan mengenal aspek spiritualitas secara lebih mendalam,” paparnya.
Sementara itu, salah satu orang tua Nuraidah (46) mengatakan, kegiatan manasik haji untuk anak TK masih ada.
Untuk mengikuti kegiatan manasik haji, orang tua harus mengeluarkan biaya sekitar Rp350 ribu per anak.
“Uang tersebut untuk biaya bus, sewa tempat, dan seragam. Untuk anak laki-laki seragamnya oleh pihak TK, sedangkan anak perempuan diminta mengenakan pakaian putih saat pelaksanaan manasik haji,” ujarnya.
Tonton Juga: Pekerja di Karawang
Meskipun biaya ini cukup tinggi, Nuraidah menyatakan bahwa dirinya tidak keberatan karena menganggap kegiatan ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi anak-anak.
“Bagi saya, ini adalah pengalaman yang baik. Anak-anak belajar langsung tentang ibadah haji, meskipun mereka masih kecil,” ucapnya.
“Selain itu, mereka juga bisa belajar tentang kedisiplinan dan kebersamaan dengan teman-temannya,” ujarnya.
Nuraidah meneruskan, namun tidak semua orang tua merasa nyaman dengan besarnya biaya tersebut.
Beberapa orang tua berharap agar kegiatan seperti ini bisa lebih terjangkau atau bahkan pelaksanaanya di dalam sekolah.
“Saya mengerti bahwa biaya untuk manasik haji memang mencakup banyak hal. Tapi saya berharap biaya bisa lebih rendah agar semua orang tua, terutama yang memiliki anak lebih dari satu, bisa ikut serta tanpa merasa terbebani,” tutupnya.
Sementara itu, hingga berita ini terbit Plt. Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Kabupaten Karawang H. Sutarman, belum memberikan tanggapan terkait hal ini.
“Maaf, saya sedang ada rapat di Bandung. Nanti kita bisa bertemu,” singkatnya. (zal)



