Karawang
Trending

Imbas Demo Rusuh Masih Dirasakan Perajin Topi

KOTABARU, RAKA– Aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan di sejumlah daerah, termasuk Jakarta dan Bandung, beberapa waktu lalu turut berdampak pada sektor industri kecil. Imas demo rusuh masih dirasakan perajin topi hingga saat ini.

Seorang penjahit topi asal Kecamatan Kotabaru Junaedi (33) mengungkapkan, bahwa imbas dari aksi kerusuhan tersebut menyebabkan toko-toko besar yang biasanya menjadi pusat penjualan topi menutup sementara operasionalnya karena khawatir akan terjadi penjarahan.

“Karena toko-tokonya pada tutup, topi-topi yang biasanya dijual jadi tidak laku. Stok masih banyak, jadi pemilik toko topi sekarang tidak banyak pesan lagi ke kami,” katanya, kepada Radar Karawang, Minggu (28/9).

Menurutnya, kondisi ini berdampak langsung terhadap para penjahit topi rumahan di Karawang, yang selama ini menggantungkan penghasilan dari pesanan pengusaha grosir atau toko besar. Junaedi mengaku, sebelum terjadinya kerusuhan, satu pemilik toko topi bisa memesan hingga ratusan kodi topi dalam seminggu. Namun kini, pesanan turun drastis.

“Biasanya satu pemilik konveksi topi bisa kirim ratusan kodi. Sekarang paling cuma 50 kodi per minggu. Bahkan kadang lebih sedikit. Akibatnya banyak penjahit seperti saya yang menganggur,” keluhnya.

Lebih jauh, Junaedi menjelaskan bahwa saat ini dirinya tidak lagi bekerja untuk satu tempat saja, melainkan harus mencari pekerjaan ke beberapa tempat berbeda untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Kalau dulu cukup dari satu tempat saja, sekarang saya harus cari ke sana ke sini. Kalau tidak kerja, ya tidak ada uang buat makan,” tuturnya.

Junaedi berharap, situasi keamanan dan ekonomi segera stabil seperti sebelumnya agar para pengusaha dan toko-toko besar kembali berani membuka usahanya, sehingga produksi topi bisa meningkat dan para penjahit seperti dirinya bisa kembali bekerja secara normal.

“Saya berharap keadaan bisa membaik. Kalau pesan topi naik lagi, kami juga bisa hidup lebih tenang,” tutupnya. (zal)

Related Articles

Back to top button