HEADLINE
Trending

Abon Lele Purwa Sejahtera

Produk BUMDes Purwadana

radarkarawang.id – Berawal dari potensi perikanan yang melimpah di wilayah Desa Purwadana, BUMDes Purwa Sejahtera sukses mengembangkan produk olahan berbasis lele yang kini menjadi ikon desa, yakni Abon Lele Purwa Sejahtera. Inovasi ini mengubah lele hasil panen menjadi produk bernilai jual tinggi.

Ketua BUMDes, Nana Juhana, menjelaskan bahwa ide tersebut muncul dari keinginan untuk meningkatkan nilai ekonomi hasil panen lele yang selama ini hanya dijual mentah. Inisiatif ini didorong oleh visi untuk menciptakan produk unggulan khas desa.

“Kami menggandeng ibu-ibu PKK dan mahasiswa Universitas Indonesia dalam pengolahan abon lele,” kata Nana Juhana.

Langkah kolaboratif ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga pemberdayaan sumber daya manusia di Desa Purwadana.

Nana Juhana menambahkan, tujuan dari program ini sangat jelas. “Selain menambah penghasilan keluarga, ini juga membangkitkan semangat wirausaha di desa,” ujarnya, menekankan dampak positif pada aspek sosial-ekonomi.

Produk abon lele kini mulai dikenal luas dan sempat dipamerkan dalam ajang penilaian BUMDes tingkat kabupaten dan provinsi. Hal ini menunjukkan pengakuan terhadap kualitas dan potensi pasar dari produk olahan tersebut.

Selain usaha abon lele, BUMDes Purwa Sejahtera juga menjalankan unit usaha lain seperti pengelolaan limbah dan pengelolaan kios desa. Seluruh hasil dari unit-unit usaha ini disetor ke kas BUMDes.

Pengelolaan hasil usaha ini bertujuan untuk mendukung Pendapatan Asli Desa (PADes), menjadikannya pilar penting dalam kemandirian ekonomi Desa Purwadana.

Tak berhenti di situ, tahun 2025 BUMDes Purwa Sejahtera menjadikan ketahanan pangan sebagai program prioritas melalui budidaya ikan lele terintegrasi dengan produk olahannya. Program ini menunjukkan perencanaan jangka panjang BUMDes.

Program ini didukung oleh alokasi 20 persen Dana Desa, yang digunakan untuk pengembangan kolam budidaya, pelatihan produksi, serta pemasaran hasil olahan. Pemanfaatan Dana Desa ini dijamin untuk kepentingan pengembangan ekonomi desa secara berkelanjutan.

Selain abon lele, BUMDes juga tengah menyiapkan inovasi produk turunan seperti peuyeum lele, kecap, dan tauco berbasis bahan lokal. Rencana ini melibatkan pelatihan bersama pelaku UMKM desa dan pendampingan dari pemerintah daerah.

“Kami juga sedang merintis pembuatan rumah produksi yang akan dimulai tahun 2026,” ungkap Nana. Rencana ini menunjukkan ambisi BUMDes untuk memperluas kapasitas produksi dan meningkatkan standarisasi produk.

Dalam hal pemasaran, BUMDes masih mengandalkan sistem offline dan promosi dari mulut ke mulut, namun telah mulai merencanakan langkah digitalisasi pemasaran melalui media sosial dan kerja sama antar-RT serta PKK desa.

“Kami terus berupaya memanfaatkan media online agar produk desa bisa lebih dikenal luas,” tambahnya, menegaskan komitmen untuk adaptasi digital. (uty)

Related Articles

Back to top button