
radarkarawang.id – Buntut tayangan salah satu televisi nasional yang diduga mengandung unsur penghinaan terhadap kiai dan pesantren, gelombang protes santri terus mengalir. Santri alumni pesantren meminta pihak-pihak terkait bertanggung jawab.
Ratusan santri, ulama, dan masyarakat Karawang melaksanakan aksi damai pada Jumat (17/10) di depan Kantor Pemda Kabupaten Karawang. Mereka adalah bagian dari sebuah persatuan umat dan santri di wilayah tersebut. Aksi ini difokuskan pada penyampaian aspirasi moral. Massa memandang bahwa perlu adanya upaya untuk melindungi martabat ulama, santri, dan institusi pesantren dari narasi publik yang dinilai kurang etis.
Kegiatan yang diselenggarakan berdekatan dengan peringatan Hari Santri Nasional ini diberi tajuk simbolis “Hari Santri Dinodai.” Mereka memilih waktu ini untuk meningkatkan kesadaran publik. Sebelum memusatkan diri di depan Kantor Pemda, massa sempat berkumpul di Masjid Al-Jihad Karangpawitan. Di sana, mereka melaksanakan salat Jumat berjamaah, sebagai permulaan rangkaian kegiatan. Para peserta aksi hadir dengan busana khas yang menjadi identitas mereka. Mereka kompak mengenakan sarung, peci, dan gamis, menunjukkan kesatuan dalam aspirasi.
Massa yang tergabung dalam Persatuan Umat dan Santri Karawang ini menegaskan bahwa menghina kehormatan guru agama dan lembaga pendidikan Islam merupakan hal yang serius dan perlu diatasi. Massa menuntut agar pihak-pihak terkait segera memberikan pertanggungjawaban.
“Kami menuntut agar [mereka] meminta maaf secara terbuka kepada seluruh umat Islam!” seru salah satu perwakilan.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib. Aparat kepolisian bersiaga di sekitar lokasi untuk menjamin situasi tetap aman dan kondusif sepanjang aksi berlangsung.
Salah satu orator utama, Dadi Mulyadi, menyampaikan pandangannya di depan massa. Beliau mengawali orasi dengan menyambut baik kehadiran para hadirin. Dadi menegaskan fokus aksi ini murni pada isu keagamaan. “Di sini kita semua berawal dari satu tujuan, yaitu membela kiai, membela ulama, dan santri, serta pondok pesantren,” ujarnya.
Dadi juga mengajak seluruh umat Islam untuk bersatu. Ia menyatakan bahwa hakikatnya Islam adalah satu sehingga umat tidak boleh terpecah belah oleh hal-hal sepele. Menurutnya, bimbingan spiritual merupakan hal yang penting.
“Saya membutuhkan ulama dan nasihat-nasihatnya agar dapat menjalani kehidupan ini dengan benar,” tutupnya. (uty)