Puluhan Peserta Parade Band Jalani Perawatan di Puskesmas Maniis, Kenapa?

PURWAKARTA, RAKA – Kemeriahan Parade Drum Band Gebyar Merah Putih yang berlangsung di Kota Purwakarta pada Minggu (19/10) mendadak berubah menjadi kabar duka bagi sejumlah pelajar asal Kecamatan Maniis. Sehari setelah mengikuti acara yang memecahkan rekor MURI tersebut, puluhan siswa mengalami gejala keracunan makanan.
Data sementara hingga Senin (20/10) sore mencatat 39 orang mengalami gejala mual, muntah, pusing, hingga diare usai mengikuti parade yang melibatkan 109 grup drum band dari berbagai sekolah di Kabupaten Purwakarta.
Para korban, sebagian besar pelajar SD hingga SMA dari Kecamatan Maniis, mulai merasakan gejala beberapa jam setelah acara berakhir. Mereka kemudian mendapatkan perawatan di Puskesmas Maniis, sementara tiga orang lagi lagi RSUD Bayu Asih Purwakarta karena kondisi lebih berat.
Baca Juga: Pecah Rekor, Ratusan Grup Drum Band Meriahkan Hari Jadi Purwakarta
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Asep Saepudin, membenarkan adanya dugaan keracunan massal tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya tengah menelusuri sumber makanan yang mengakibatkan para peserta mengalami gejala keracunan.
“Ini dicurigai ada kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi peserta setelah parade kemarin. Makanan berasal dari katering, dan sampelnya sudah kami ambil untuk diuji di laboratorium,” ujar Asep, Senin (20/10).
“Kita juga sudah kerahkan tenaga tambahan karena kapasitas di Maniis terbatas,” tambahnya.
Menurut Asep, selain pelajar, terdapat pula beberapa orang tua yang ikut mencicipi makanan katering dan mengalami gejala serupa.
“Memang ada juga orang tua yang ikut makan. Tapi untuk memastikan sumber keracunan, kita tunggu hasil uji laboratorium dari Labkesda,” jelasnya.
Dinkes Purwakarta memastikan akan terus memantau kondisi para korban dan menelusuri asal katering yang digunakan dalam kegiatan tersebut.
“Prioritas utama kami adalah memastikan kondisi seluruh korban stabil. Soal penyebab pastinya, kami tunggu hasil lab. Mudah-mudahan tidak ada tambahan kasus,” kata Asep.
Tonton Juga: PASAR SASAGARAN PURWAKARTA
Pantauan di Puskesmas Maniis pada Senin sore menunjukkan suasana cukup padat. Puluhan pelajar tampak terbaring di ruang perawatan, beberapa di antaranya masih menggunakan infus dan menerima bantuan oksigen.
Dika (16), pelajar SMKN 1 Maniis, mengaku mulai merasakan mual beberapa jam setelah menyantap nasi kotak berisi ayam serundeng, sambal, dan sayur kol.
“Awalnya biasa aja, tapi siangnya mulai mual terus muntah. Banyak teman yang juga sakit,” tuturnya.
Hal serupa Rizki Ramdani (15), pelajar SMPN 1 Maniis, yang mengalami gejala mual dan pusing pada malam hari setelah makan nasi kotak dari acara tersebut.
“Kemarin siang makan nasi kotak sekitar jam satu. Awalnya enggak apa-apa, tapi malamnya mulai pusing dan mual. Paginya makin parah, langsung dibawa ke Puskesmas,” katanya. (yat)