HEADLINETELUSUR
Trending

Transformasi Pendidikan: Capaian dan Tantangan Program Prioritas Kemendikdasmen 2024–2025

Radarkarawang.id- Bagaimanapun dalam evaluasi ada dua kata kunci yakni diantaranya bahwa evaluasi merupakan suatu proses menilai secara menyeluruh terhadap suatu kegiatan atau program dengan mempertimbangkan aspek yang baik maupun yang kurang baik secara objektif.

Tujuan evaluasi bukan hanya untuk menemukan kekurangan, tetapi juga untuk mengidentifikasi keberhasilan agar dapat dijadikan dasar perbaikan dan pengambilan keputusan selanjutnya.

Keberhasilan  atau pencapaian yang telah didapatkan tersebut mesti menjadi contoh untuk kegiatan/program-program yang lain agar mampu dengan kreatif dan inovatif mencapai target.

Kepemimpinan adalah memang seni untuk membangun dan menggerakkan mentalitas terhadap seluruh tubuh yang ada di dalam organisasi.

Baca Juga: Dosen dan Mahasiswa Unsika Gelar Penyuluhan Tanaman Herbal

Kita tidak bisa menampik jika kegagalan suatu organisasi adalah kegagalan pemimpin dan keberhasilan organisasi adalah keberhasilan semua tim. Kaki dan tangan tidak akan bergerak tanpa mengikuti intruksi dari otak. 

Periode Oktober 2024 – Oktober 2025 anggaran yang telah dikucurkan pemerintah untuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mencapai 182,72 Triliun.

Angka tersebut merupakan angka yang fantastis. Sehingga kemudian Kemendikdasmen memiliki tujuh program prioritas diantaranya: Revitalisasi Satuan Pendidikan, Digitalisasi Pendidikan, Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru, Program Indonesia Pintar (PIP), Program Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP), Tunjangan bagi guru ASN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dan Tujuh Kebiasaan Anak Hebat. 

Program-program prioritas tersebut menyentuh berbagai macam tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh Kemendikdasmen. Aspek-aspek kunci sekaligus juga tidak luput untuk memodernisasi pendidikan telah sama sama terlingkup dalam program-program prioritas tersebut.

Sebagai contoh misalnya aspek kunci terkait peningkatan kelayakan sarana fisik dalam program Revitalisasi Sekolah juga kemudian Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru sebagai ujung tombak jalanya pendidikan yang kemudian menjadi concern aspek kunci yang harus segera diupayakan mencari solusinya pula telah dan akan terus diselesaikan permasalahanya.

Tonton Juga: Saluran Air Tuparev Tak Terawat.

Selain itu respon terhadap Pendidikan Karakter juga terlingkup dalam Tujuh Kebiasaan Anak Hebat Indonesia sebagai upaya untuk membangun pendidikan karakter sejak dini. aspek-aspek kunci yang tidak boleh tidak untuk dilupakan sedang dan akan terus diupayakan perbaikanya. 

Pada saat yang sama juga dalam perkembangan kehidupan yang semakin pesat Kemendikdasmen diembankan tugas untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia menghadapi persaingan global yang semakin tinggi.

Dalam hal ini, persiapan yang dilaksanakan tidak akan mampu dalam kurun waktu yang singkat. Karena logika pembangunan pendidikan yang meniscayakan hasil dalam beberapa tahun bahkan puluhan tahun kedepan.

Namun jika bicara persiapan meskipun keadaanya terlambat mau tidak mau harus segera dimulai sesegera mungkin. Lantas atas respon itu Kemendikdasmen melakukan upaya digitalisasi sekolah dengan mendistribusikan smart board untuk memberikan pelayanan media pembelajaran yang lebih maju sekaligus mindfull sesuai dengan pendekatan pembelajaran deep learning yang digagas oleh Abdul Mu’ti untuk diterapkan di Indonesia. Publik berharap bahwa perbaikan pendidikan sebagai ujung tombak kehidupan akan mampu lebih baik lagi dengan segala tantangan dan hambatanya. (*)

Rizki Syamsul Fauzi

Pengajar Asal Tasikmalaya

Related Articles

Back to top button