
radarkarawang.id – Seorang Ketua RT di Dusun Rengasjaya I, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, ditemukan tewas tenggelam di sebuah empang yang dijadikan tempat pembuangan sampah pada Selasa (28/10/2025) pagi.
Korban diketahui bernama Takwadi (65), Ketua RT setempat. Ia dilaporkan tenggelam pada Senin (27/10/2025) sekitar pukul 16.30 WIB saat tengah membuang sampah di area empang tersebut.
Menurut laporan, Tim Rescue SAR Karawang–Bandung bersama aparat setempat langsung melakukan pencarian begitu menerima laporan hilangnya korban. Namun, proses pencarian hari pertama tidak membuahkan hasil karena kondisi lokasi yang sulit dijangkau.
”Hambatan di lapangan cukup berat karena banyak tumpukan sampah di permukaan air. Kubangan itu memang tempat pembuangan sampah, dan sebagian sudah mengeras sehingga menyulitkan proses penyelaman,” ujar Andri Kurniawan, anggota Rescue SAR Karawang–Bandung, Selasa (28/10/2025).
Andri menjelaskan bahwa pada hari kedua pencarian, tim SAR akhirnya menerima informasi dari warga bahwa jasad korban terlihat mengapung di sekitar lokasi kejadian. “Sekitar pukul 07.20 WIB, kami dapat informasi dari warga kalau korban sudah terlihat di permukaan air. Tim langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi,” katanya.
Setelah berhasil dievakuasi, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Jasadnya kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Rengasdengklok Selatan untuk disemayamkan.
”Korban langsung kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Proses evakuasi berjalan lancar setelah titik korban ditemukan,” tambah Andri.
Menurut Andri, kejadian ini tentu saja menimbulkan duka cita yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Mengingat, korban dikenal sebagai sosok yang peduli dengan masyarakatnya ini meninggalkan duka yang mendalam bagi mereka yang mengenalnya.
Untuk itu pihkanya berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan dan semoga keluarga korban diberikan ketabahan. Mereka juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar area tersebut.
Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih bersekolah di tingkat SMA. Keluarga korban berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada.
”Dengan berakhirnya proses evakuasi, keluarga korban dan masyarakat setempat berharap agar kejadian ini dapat segera berlalu dan kehidupan dapat kembali normal,” pungkasnya. (uty)



