
radarkarawang.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang memperkuat komitmen kesehatan remaja melalui peluncuran program Balad Tangkas (Beraksi Lanjut Tuntaskan Anemia dan kurangi Kesakitan). Program ini diresmikan dengan penandatanganan dukungan lintas sektor di sebuah sekolah pada Rabu (29/10).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang menyatakan Balad Tangkas merupakan gerakan vital untuk menekan kasus anemia dan membangun kebiasaan hidup sehat di lingkungan sekolah.
“Melalui program ini, kami ingin mengajak seluruh pihak berperan aktif dalam pembentukan generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif. Edukasi gizi, konsumsi tablet tambah darah (TTD), dan penerapan kawasan tanpa asap rokok di sekolah adalah langkah nyata menuju tujuan itu,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, dr. Nurmala Hasan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Karawang, menegaskan bahwa program ini adalah investasi untuk masa depan.
“Kabupaten Karawang ingin mencetak generasi emas di tahun 2045. Untuk itu, kita harus mempersiapkan anak-anak kita menjadi generasi penerus yang unggul dan semuanya dimulai dari remaja,” kata dr. Nurmala.
Ia menambahkan, kampanye ini berfokus pada empat pesan kunci: sarapan, aktivitas fisik, minum tablet tambah darah, dan tidak merokok.
Program Balad Tangkas dan Gres Kece (Generasi Sehat, Keren, dan Cerdas) disambut baik oleh institusi pendidikan. Kepala Sekolah SMPN 2 Majalaya, Bapak Epi Karyata, menuturkan bahwa kegiatan Aksi Bergizi Gres Kece bertujuan meningkatkan kesadaran gizi dan kesehatan, terutama di kalangan perempuan.
“Program ini mencakup edukasi makan bergizi, makan bersama, dan pemberian tablet tambah darah. Kami berharap program ini dapat membantu menciptakan generasi emas yang sehat dan unggul,” ujar Bapak Epi, seraya menyebut bahwa sekolahnya telah menerapkan Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR) dan memiliki jadwal rutin untuk kegiatan kesehatan.
Respon positif juga datang dari perwakilan siswa. Wakil Ketua Osis SMPN 2 Majalaya, Satria Bagus Ramadhan, mengatakan program Aksi Bergizi telah meningkatkan kesadaran gizi.
“Saya sudah lama mengonsumsi tablet tambah darah di sekolah, dan percaya bahwa menjaga kesehatan pola makan dan rutin olahraga sangat penting untuk kesehatan tubuh,” tutur Satria. Ia berharap program ini berhasil mengurangi kasus anemia di kalangan remaja Karawang.
Pandangan mendalam mengenai pentingnya edukasi kesehatan juga disampaikan oleh Bayu, Ketua Palang Merah Remaja (PMR). Ia melihat kegiatan kesehatan di sekolah sangat krusial dalam membuka wawasan siswa:
“Ada banget, soalnya acara itu bisa membuka wawasan anak-anak untuk pentingnya menjaga kesadaran mereka dalam kesehatan, kebersihan, dan lain-lain juga.”
Bayu menambahkan bahwa kegiatan semacam ini memiliki peran vital untuk melindungi remaja dari risiko perilaku negatif, khususnya di kalangan pelajar laki-laki.
“Menurut aku acara itu kalau misalnya buat laki-laki ini bisa mengedukasi banget, pentingnya menjaga kesehatan apalagi kan cowok kan paling rawan banget kayak ada juga kan yang diungguran aku kayak gini, ada yang udah pake narkoba dan lain-lain. Jadi acara itu bisa mengedukasi anak-anak untuk pentingnya menjaga [kesehatan],” tegas Bayu.
Ia berharap kesadaran kesehatan di lingkungan sekolah semakin meningkat, yang ia definisikan sebagai kemampuan siswa dalam mengontrol gaya hidup.
“Aku sih pengaruh banget, terus tahu akan menjaga pola makan, dan juga tahu untuk mengatur pola tidur,” tutupnya. (uty)



