CIBUAYA, RAKA – Pemukiman warga di Kampung Pisangan, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya semakin menyempit. Menyusul, bencana abrasi yang menggerus perkampungan bertahun-tahun itu, di biarkan tanpa penanganan konkrit. Ada yang bertahan, dan tidak sedikit yang sudah lenyap di hantam ombak.
Aas (54), warga Pisangan mengaku, tempat tinggalnya sudah terkena abrasi puluhan tahun, bahkan, dampak abrasi tersebut masih terus di rasakan kecemasannya sampai saat ini. Sampai-sampai keluh Aas, keluarganya bosan merenovasi rumah terus menerus. “Sudah lama kena abrasi, nanti juga kena lagi” jelasnya, baru-baru ini.
Sampai saat ini, sambungnya, bantuan dari pemerintah hanya sebatas karung tanah untuk menghadang abrasi masuk lebih dalam ke pemukiman, tapi karung yang di berikan pemerintah juga, tidak cukup untuk mencegah alam itu secara tuntas. Karena, warga sepertinya juga butuh bantuan renovasi akibat dampak dari abrasi tersebut. “Ada sih bantuan, cuma sumbangan karung, itu belum cukup menghadang abrasi,” ujarnya.
Lebih jauh, dirinya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang menimpa rumahnya, walaupun terbesit menginginkan relokasi rumah baru atau pindah, tapi dirinya sama sekali tidak punya lahan lain untuk bangun rumah lagi. “Ya gak tau mau pindah kemana, lahannya juga gak punya lagi,”keluhnya.
Aas mengaku, masih memiliki tanggung jawab untuk anaknya yang masih sekolah kelas 2 SMA, sehingga penghasilan keluarga yang ada hanya cukup buat bertahan hidup dan membiayai pendidikan anak sekolah. Apalagi, usaha yang di gelutinya hanya mengandalkan hasil dari mengumpulkan barang bekas.” Usaha saya cuma ngumpulin kerompongan, cuma cukup buat makan dan biaya sekolah,” katanya.
Dirinya sempat mendengar, akhir 2017 lalu ada relokasi rumah, namun sampai saat ini hanya sekedar kabar angin, belum pasti bagaimana kelanjutan rencana itu. Karenanya, ia berharap, pemerintah bisa segera memberikan bantuan untuk perbaikan rumah.” Relokasi tidak jelas, renovasi rumah juga kita harap ada bantuan,” tutupnya. (mg)
