
radarkarawang.id – Setiap hari, Puskesmas Jatisari menerima hingga 200 kunjungan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Saat ini, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dominasi penyakit di Jatisari.
Dokter Puskesmas Jatisari dr. Dede Ridwan mengatakan, bahwa kasus ISPA menjadi yang paling banyak dikeluhkan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data bulan Oktober, tercatat sekitar 600 warga di wilayah kerja Puskesmas Jatisari menderita ISPA.
“Sebagian besar pasien datang dengan keluhan batuk, pilek, dan demam. Ini memang ciri khas penyakit ISPA, yang umumnya disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh akibat perubahan cuaca,” katanya, Kamis (6/11).
Menurutnya, kondisi pancaroba yang tidak menentu, di mana suhu udara bisa berubah drastis antara siang dan malam, membuat daya tahan tubuh masyarakat menurun. Hal ini diperparah dengan pola hidup yang kurang sehat serta kurangnya waktu istirahat.
“Cuaca sekarang sedang tidak stabil. Siang panas, malam hujan, sehingga tubuh mudah lelah dan imunitas menurun. Ketika imun turun, virus atau bakteri penyebab ISPA lebih mudah menyerang,”paparnya.
Dede menambahkan, masyarakat diminta untuk lebih waspada dan menjaga kesehatan, terutama anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap penyakit pernapasan. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak menyepelekan gejala ringan seperti batuk dan pilek.
“Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari. Jangan menunggu sampai parah,” tegasnya.
Untuk mencegah penyakit ISPA, Dede menyarankan agar masyarakat istirahat cukup, mengonsumsi makanan bergizi, memperbanyak minum air putih, serta menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi langkah penting agar penyebaran penyakit tidak meluas.
“Kami juga terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar menjaga pola hidup sehat. Harapannya, angka kasus ISPA bisa ditekan dan masyarakat tetap produktif meski cuaca sedang tidak menentu,” tutupnya. (zal)



