
radarkarawang.id – Di ujung timur Kabupaten Karawang, tepatnya di Kecamatan Cilamaya Wetan, terdapat sebuah desa yang memancarkan pesona khas pedesaan pesisir. Desa Muara, begitu nama wilayah ini, menjadi rumah bagi ribuan warga yang menggantungkan hidup dari laut dan sawah.
Desa Muara memiliki 4 dusun, 9 RW, dan 18 RT, dengan jumlah kurang dari 1.600 kepala keluarga atau sekitar 5.000 jiwa. Sebagian besar warganya berprofesi sebagai nelayan dan petani, dua pekerjaan yang telah diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.
Kepala Desa Muara, Iyos Rosita, menjelaskan bahwa keseharian masyarakatnya sangat bergantung pada alam, antara irama pasang surut laut dan musim tanam padi.
“Mayoritas warga kami adalah petani dan nelayan. Ketika musim melaut sedang bagus, banyak perahu yang berangkat ke laut sejak subuh. Tapi saat musim tanam tiba, mereka beralih ke sawah. Dua profesi ini sudah mendarah daging di Desa Muara,” ujar Iyos saat ditemui di kantornya, Rabu (5/11).
Berdasarkan data tahun 2021, Desa Muara memiliki sekitar 766 hektare lahan sawah produktif. Dari lahan tersebut, para petani mampu menghasilkan sekitar 11.184 ton padi setiap tahun angka yang menunjukkan potensi besar sektor pertanian di desa tersebut.
“Hasil panen ini menjadi kebanggaan kami. semangat gotong royong dan kerja keras mereka luar biasa,” tambah Iyos.
Selain bertani, sebagian masyarakat juga menggantungkan hidup sebagai nelayan di pesisir utara. Hasil tangkapan seperti ikan kembung, bandeng, dan udang menjadi sumber penghasilan utama bagi banyak keluarga. Namun, Iyos mengakui bahwa kondisi cuaca dan faktor ekonomi kerap menjadi tantangan tersendiri bagi para nelayan.
“Kalau cuaca ekstrem, nelayan tidak bisa melaut. Jadi mereka biasanya bantu di ladang atau memperbaiki jaring dan perahu. Di sinilah kuatnya rasa saling membantu antarwarga terlihat,” jelasnya.
Lebih lanjut, pemerintah desa terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan nelayan dan petani, termasuk pelatihan pengelolaan hasil laut, peningkatan akses pupuk, hingga perbaikan irigasi pertanian.
“Kami ingin Desa Muara tidak hanya dikenal karena hasil panennya, tapi juga karena warganya yang mandiri dan berdaya saing,” tutup Iyos optimistis.
Dengan perpaduan kehidupan laut dan darat yang harmonis, Desa Muara menjadi cermin ketangguhan masyarakat pesisir Karawang, sederhana, pekerja keras, dan tetap menjaga kebersamaan di tengah tantangan zaman. (uty)



