Karawang
Trending

Khitanan Massal Warnai HKN ke-61

radarkarawang.id – Kepala Puskesmas Karawang, Asep Saepul Bahri, memastikan bahwa rangkaian kegiatan yang digelar pihaknya tidak hanya berhenti pada seminar keluarga.

Puskesmas setempat telah melaksanakan salah satu kegiatan sosial yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, yakni khitanan massal.

Kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi nyata insan kesehatan dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN).

‎Asep Saepul Bahri menjelaskan bahwa peringatan HKN tahun ini diselenggarakan dengan menyesuaikan efisiensi anggaran dan mengedepankan nilai manfaat langsung bagi warga.

Ia membandingkan dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya yang kerap melibatkan hiburan besar, namun kini fokus diubah menjadi kegiatan yang bersifat edukatif dan sosial.

‎Ia menambahkan bahwa selain seminar keluarga dan khitanan massal, masih ada rangkaian kegiatan lanjutan untuk memperingati HKN.

Puncak acara peringatan Hari Kesehatan Nasional juga direncanakan akan menghadirkan kegiatan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yakni usulan coaching atau pelatihan motivasi kerja.

‎Asep Saepul Bahri menyatakan bahwa perubahan format kegiatan ini bertujuan untuk menghindari acara yang bersifat hura-hura.

“Kalau dulu kan hiburan, manggil band apa gitu ya. Udahlah, yang kiranya bermanfaat. Tidak sifatnya hura-hura,” ujar Asep, menegaskan penyesuaian kegiatan dengan efisiensi dan kontribusi dari masing-masing pihak tanpa mengandalkan anggaran besar dari pemerintah.

‎Terkait harapan ke depannya untuk Hari Kesehatan Nasional, Asep Saepul Bahri berharap agar insan kesehatan dapat terus berkontribusi positif kepada masyarakat. Kontribusi ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial, seperti yang dilaksanakan saat ini.

‎Ia mencontohkan, kontribusi positif dapat berupa kegiatan sosial seperti khitanan massal atau pemberian bantuan lain.

“Contohnya seperti kita hari ini, yang bisa saja dengan kegiatan sosial, nanti misalkan memberikan bantuan apa gitu. Bisa saja mungkin ke depannya bisa seperti itu,” harapnya, membuka kemungkinan adanya kegiatan sosial lainnya di masa mendatang.

‎Asep juga menyoroti peran media dalam mengidentifikasi masalah sosial dan kesehatan di masyarakat pinggiran yang membutuhkan perhatian lebih. Menurutnya, kasus-kasus di wilayah perifer sering kali tidak hanya menuntut penanganan kesehatan, tetapi juga penyelesaian masalah sosial-ekonomi secara komprehensif.

‎Khusus mengenai pelaksanaan khitanan massal hari itu, Asep Saepul Bahri menerangkan bahwa prosedur khitanan mayoritas menggunakan teknik laser. Teknik ini dipilih karena sudah menjadi kebiasaan operator dan memiliki keunggulan dalam mengurangi perdarahan serta mempercepat penyembuhan.

‎Asep Saepul Bahri juga mengedukasi bahwa dalam proses penyembuhan khitanan, warga perlu memahami bahwa timbulnya koreng adalah hal yang normal. Hal tersebut merupakan bagian dari proses alami penyembuhan. Namun, ia menyadari adanya keinginan masyarakat agar proses penyembuhan berlangsung cepat dan segera bisa beraktivitas normal.

‎Ia menjelaskan bahwa peserta khitanan tetap akan melalui proses pemulihan yang berjenjang. “Padahal kan berproses, harus sakit dulu. Walaupun disuntiknya enggak sakit, tapi jam-jam berikutnya harus merasakan sakit dulu,” tuturnya, mengingatkan bahwa rasa sakit pasca-operasi adalah keniscayaan dalam proses penyembuhan.

‎Mengenai kendala pelaksanaan khitanan massal, Asep Saepul Bahri menyebutkan bahwa secara umum tidak ada kendala berarti karena persiapan telah matang. Obat-obatan telah disediakan oleh Puskesmas, dan biaya tambahan hanya dikeluarkan untuk pembelian bahan habis pakai, seperti celana sunat khusus.

‎Asep memastikan bahwa seluruh biaya, mulai dari obat-obatan, jarum, benang, hingga bahan habis pakai seperti sepet, betadine, kapas alkohol, dan obat injeksi kebal telah ditanggung sepenuhnya oleh Puskesmas Karawang, sehingga peserta tidak dipungut biaya sepeser pun. (uty)

Related Articles

Back to top button