
PURWAKARTA, RAKA – Nelayan Waduk Jatiluhur lumpuh akibat banyaknya eceng genodok di peraiaran tersebut. Gelombang keluhan pun datang dari warga sekitar waduk.
Aktivitas nelayan, ojek perahu, hingga wisata air terhenti total dalam beberapa hari terakhir.
Fenomena meluasnya tanaman air tersebut mencuat setelah unggahan video dari akun TikTok @beni.bss.sinar.setia pada Rabu (12/11) viral di media sosial.
Dalam video berdurasi singkat itu terlihat hamparan eceng gondok memenuhi hampir seluruh permukaan air waduk, membuat perahu nelayan tak bisa bergerak sama sekali.
Baca Juga: Insentif Guru PAUD Aman di Tahun 2026
Bagi warga yang menggantungkan hidupnya pada waduk, kondisi ini menimbulkan kerugian besar. Selama dua hari terakhir, nelayan tidak dapat melaut dan ojek perahu terpaksa berhenti beroperasi.
“Perahu tidak bisa jalan karena air penuh eceng gondok. Kami benar-benar berhenti kerja. Harapannya, pemerintah segera turun tangan membersihkan,” kata seorang nelayan asal Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur.
Gangguan tak hanya terjadi di Cibinong. Wilayah lain seperti Kembangkuning dan Tajursindang juga mengalami dampak serupa. Beberapa nelayan dilaporkan sempat terjebak di tengah hamparan eceng gondok selama berjam-jam, bahkan ada yang baru berhasil dievakuasi setelah dua hari.
“Dermaga Tanggul, Servis, Cipicung, sampai Ubrug semuanya berhenti total. Tidak ada aktivitas di perairan,” ungkap warga lainnya.
Masyarakat menilai keberadaan eceng gondok yang dibiarkan tanpa penanganan dapat memperburuk kualitas air waduk sekaligus mengancam ekosistem perairan.
Tonton Juga: PASAR SASAGARAN PURWAKARTA
Mereka mendesak agar pemerintah daerah dan pengelola Waduk Jatiluhur segera mengambil langkah konkret, seperti pengerukan dan pembersihan rutin, agar kegiatan ekonomi dan wisata bisa kembali normal.
Hingga Kamis (13/11), pihak pengelola Waduk Jatiluhur maupun Pemerintah Kabupaten Purwakarta belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana penanganan atau upaya jangka panjang untuk mengendalikan penyebaran eceng gondok di perairan tersebut. (yat)



