Karawang
Trending

Mahasiswa PBSI Unsika Lakukan Visitasi Pembelajaran BIPA di Universitas Padjadjaran

radarkarawang.id – Sebagai upaya memperkuat kompetensi calon pendidik dalam pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar kegiatan Visitasi Pembelajaran dan Praktik Mengajar BIPA di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Kegiatan ini menjadi langkah nyata Unsika dalam memperluas wawasan mahasiswa sekaligus menjalin kolaborasi akademik lintas perguruan tinggi.

Sebanyak 39 mahasiswa dan 4 dosen pendamping berangkat dari Kampus Unsika sejak pukul 06.00 WIB menuju Unpad dan tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Rangkaian acara dimulai dengan kegiatan seremonial, diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dari perwakilan mahasiswa, dosen pengampu mata kuliah BIPA, serta pihak tuan rumah.

Dalam sambutannya, Sinta Rosalina, S.S., M.Pd. dosen pengampu mata kuliah BIPA Unsika, menegaskan pentingnya kreativitas dan adaptasi dalam mengajar penutur asing. “Saya harap kegiatan ini tidak sekadar kunjungan, melainkan awal dari kolaborasi yang lebih erat antarperguruan tinggi dalam bidang BIPA,” ujarnya.

Pihak Universitas Padjadjaran yang diwakili oleh Dr. M. Irfan Hidayatullah, M.Hum. dan Vincentia Tri Handayani, S.S., M.Hum., Koordinator Pusat Bahasa, menyambut baik inisiatif tersebut. Mereka berharap kerja sama akademik ini dapat berlanjut dalam berbagai kegiatan riset dan pertukaran pengalaman mengajar BIPA.

Sebagai simbol persahabatan dan kerja sama akademik, dilakukan penyerahan cendera mata dari Unsika kepada Unpad, disusul sesi diskusi santai antara mahasiswa dan dosen kedua universitas yang berlangsung hangat dan penuh semangat.

Usai acara pembukaan, mahasiswa PBSI Unsika mengikuti praktik mengajar langsung di lima kelas BIPA yang diikuti mahasiswa asing dari berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, India, dan Australia. Setiap kelas memiliki karakteristik dan tingkat kemampuan bahasa yang berbeda, mulai dari tingkat dasar hingga hampir mahir.

Praktiknya, mahasiswa Unsika berperan sebagai pengajar sekaligus perancang bahan ajar interaktif. Mereka menghadirkan pembelajaran kreatif melalui kegiatan tebak gambar, permainan digital seperti Quizizz dan Wordwall, serta lagu-lagu sederhana berbahasa Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga memperkenalkan permainan tradisional Indonesia sebagai sarana pembelajaran budaya yang disambut antusias oleh peserta asing.(rls)

Related Articles

Back to top button