
PURWAKARTA, RAKA – Upaya peningkatan mutu layanan kesehatan kembali menjadi sorotan di Purwakarta seiring masih ditemukannya berbagai persoalan terkait keselamatan pasien di fasilitas kesehatan.
Hal ini mencuat dalam pertemuan pemangku kepentingan dan masyarakat yang digelar di Aula Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Selasa (2/12).
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Putih Sari, menyampaikan bahwa masalah keselamatan pasien dan mutu pelayanan tidak dapat dilepaskan dari tata kelola di fasilitas kesehatan.
Ia menilai masih banyak aspek yang perlu dibenahi agar pelayanan benar-benar berpihak pada kebutuhan masyarakat.
“Pemenuhan hak pasien menjadi bagian penting dalam sistem pelayanan. Tata kelola organisasi dan klinis harus berjalan baik agar mutu dan perlindungan bagi tenaga kesehatan juga terjaga,” ujarnya.
Putih Sari menambahkan bahwa pemanfaatan layanan kesehatan di Purwakarta masih perlu ditingkatkan. Menurutnya, sebagian masyarakat belum rutin memeriksakan kesehatan meskipun sejumlah layanan tersedia.
Ia menilai pemeriksaan berkala dapat membantu deteksi penyakit lebih cepat, terutama yang berkaitan dengan pola hidup.
Berbagai penyakit menular maupun tidak menular, kata dia, masih ditemukan di lapangan. Karena itu, pola hidup dan kesadaran masyarakat dinilai menjadi faktor penting yang ikut memengaruhi kualitas kesehatan di daerah.
Sementara itu, salah satu peserta kegiatan, Rini (34), warga Jatiluhur, mengungkapkan bahwa sebagian masyarakat masih minim informasi soal prosedur dan manfaat layanan kesehatan.
“Kadang bukan tidak mau datang ke puskesmas, tapi banyak warga belum paham apa saja layanan yang bisa dimanfaatkan. Informasinya belum selalu sampai,” katanya.
Peserta lainnya, Dedi (41), menilai peningkatan layanan harus dibuktikan melalui perubahan nyata di fasilitas kesehatan.
“Yang dibutuhkan masyarakat itu pelayanan yang jelas, cepat, dan tidak berbelit. Kalau itu ditingkatkan, otomatis masyarakat juga akan lebih percaya,” ujarnya. (yat)



