Uncategorized

Hama Rusak Padi Petani Kutawargi

RAWAMERTA, RAKA- Tak semua petani di Kecamatan Rawamerta bernasib baik, justru lebih banyak yang mengalami kerugian. Meskipun saat ini ada sebagian petani di Kecamatan Rawamerta yang sudah panen, salah satunya di Desa Sukamerta dan Desa Cibadak. Namun hal berbeda dialami sebagian petani Desa Kutawargi, petani mengeluhkan serangan hama.

Salah seorang petani Desa Cibadak, Dayat menuturkan, dua hektare sawahnya berhasil bertahan dari serangan hama, hingga bisa dipanen tepat pada waktunya. Hanya saja, ia mengalami penurunan harga yang drastis akibat kondisi padi miliknya rebah. “Gara-agara ayeuh (Rebah), harga padi per kilo gak nyampe Rp 4000. Cuma mentok di Rp 3500-3800 doang,” keluhnya.

Sementara petani Desa Kutawargi, Fadil menuturkan, 1,5 hektare sawah miliknya tak ada yang bisa diselamatkan dari serangan hama. Untuk masa tanam saat ini, ia terpaksa gigit jari saat melihat petani lain memanen hasil tanam padinya. “Habis semua tak tersisa,” ucapnya.

Biasanya, lanjut Fadil, jika keadaan tanaman padi mulus, 9 ton bisa ia dapatkan untuk satu kali panen. Dan di wilayahnya jarang mengeluh masalah harga, karena jalan yang biasa di lintasi mobil pengangkut padi tak pernah terkendala. “Kalau mulus mah bisa sampe 9 ton untul 1,5 hektare, sekarang gigit jari aja. Kalau masalah harga sih stabil,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Mukhlis mengatakan, dari tiga hektare sawah yang ia tanami padi, hanya 8 kuintal yang bisa terselamatkan. Padahal, jika padi mulus, tak pernah kurang dari 18 ton. “Hamanya ampun-ampunan. Bisa melewati wereng, ada lagi tikus,” keluhnya.

Namun beruntung bagi seorang petani Desa Sukamerta, Kandar, padinya bisa dipanen sesuai dengan harapan. Pasalnya, padinya bisa dihargai Rp 4500 per kilogram. Meskipun harga tersebut jauh dari ekspestasi, namun ia merasa bersyukur masih bisa selamat dari serangam berbagai jenis hama. (rok)

Related Articles

Back to top button