CILAMAYA KULON, RAKA – Apa rasanya jika bersekolah di tempat orang lain alias numpang. Dipastikan tidak ada kebanggaan di dalam diri peserta didik, karena almamaternya tidak memiliki tempat yang tentu. Besok lusa, bisa saja terusir.
Menyikapi persoalan itu, Ketua PGRI Cabang Cilamaya Kulon Hasan mengatakan, sudah lama mengajukan agar SMAN 1 Cilamaya Kulon bisa memiliki tempat sendiri. Setiap camat berganti, hal itupun selalu menjadi topik pembahasan. Namun, harapan tersebut masih jauh panggang dari api. Pasalnya, pengadaan lahan saja masih tarik ulur. Padahal, keberadaan SMA berstatus negeri itu sudah tidak memungkinkan lagi menumpang di SMP. “Penerimaan peserta didik baru yang sebentar lagi akan dilakukan, sudah tidak mungkin SMAN 1 Cilamaya Kulon menumpang,” tuturnya.
Ia melanjutkan, status numpang di sekolah lain membuat banyak lulusan SMP di Cilamaya Kulon tidak tertarik bersekolah di SMAN 1 Cilamaya Kulon. Rata-rata mereka melanjutkan studinya ke SMAN 1 Lemahabang, SMAN 1 Cilamaya Wetan hingga Tempuran. “Sampai saat ini belum terwujud (punya gedung sendiri),” katanya.
Ketua Forum Kasubag TU SMA Negeri Karawang Jaja Jalaludin mengatakan, pengadaan Unit Sekolah Baru (USB) baik lahan dan bangunannya itu ada anggaran khusus dari Provinsi. “Yang penting tembus perizinan dulu, karena USB baik lahan maupun bangunannya, ada anggarannya,” tutupnya. (rud/psn)
