Cibuaya Paling Parah Terdampak Angin Kencang
CIBUAYA, RAKA- Paska terjadinya bencana angin puting beliung yang menghantam 10 kecamatan, Kamis (28/3), terhitung, sedikitnya terdapat 1.337 rumah yang rusak tersapu angin. Melihat jumlah korban terdampak, bisa jadi ini puting beliung terbesar di awal tahun 2019 ini.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, H Asep Wahyu Suherman mengatakan, banyak rumah yang rusak akibat tersapu puting beliung di sejumlah kecamatan. “Dari total jumlah rumah yang terkena bencana angin puting beliung di wilayah Utara Karawang kemarin sekitar 1.337 rumah, itu belum termasuk di Desa Kedungjeruk Kecamatan Cibuaya. Tapi saat ini sudah ada tim yang saya tugaskan ke sana langsung,” ujarnya.
Bencana puting beliung, Kamis kemarin, banyak menimbulkan kerusakan di 10 kecamatan, diantaranya 231 rumah di Kecamatan Cibuaya, 351 rumah di Kecamatan Batujaya, 55 rumah di Kecamatan Purwasari, 76 rumah di Kecamatan Cikampek, 1 rumah di Kecamatan Lemahabang, 46 rumah di Kecamatan Jayakerta, 6 rumah di Kecamatan Tempuran, 20 rumah di Kecamatan Pedes, 408 Rumah di Kecamatan Tirtajaya, 143 rumah di Kecamatan Tirtamulya. Belum termasuk Desa Kedungjeruk, Kecamatan Cibuaya yang masih di lakukan assesment. “Hingga sore, ada petugas kita yang masih menghitung berapa jumlah korban,” katanya.
Wahyu juga mengatakan, meskipun terdapat genting rumah yang terbang akibat sapuan angin puting beliung, namun jika hanya sekitar 5 atau 10 genting, ia mengimbau agar masyarakat untuk tidak memasukan kepada daftar korban bencana. “Memang masih korban, cuma kalau hanya 5 atau 10 genting kan masih bisa dibenahi sendiri,” ujarnya.
Pasalnuya, lanjut Wahyu, saat ini pihaknya sedang terfokus kepada korban angin puting yang cukup parah dan yang paling membutuhkan bantuan. Dia meminta yang mengalami rusak ringan agar bisa bersabar. “Kita prioritaskan yang lebih membutuhkan terlebih dahulu,” katanya.
Saat ini, ia mengaku belum semua korban bisa mendapat bantuan dari BPBD Karawang. Dari 10 kecamatan yang tercatat, Kecamatan Cibuaya yang dinilai paling parah menjadi sasaran utama bantuan. Diantaranya mie instan, air mineral, dan pakaian layak pakai. “Sementara kita berikan bantuan kepada saudara kita yang paling membutuhkan. Dan di Cibuaya ini terhitung paling parah. Dan nanti ,” ucapnya.
Enur (40), warga Kampung Pawarengan RT 04 RW 04, Kecamatan Cikampek, menyampaikan, meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun banyak genting rumah warga yang rusak. “Gak memakan korban sih, tapi banyak gentingnya rumah warga yang di kampung ini pada rusak, ada sekitar 10 rumah,” katanya.
Setelah hujan reda, para warga yang tertimpa bencana itu, tidak menunggu lama, langsung memperbaiki genting rumahnya masing dan dibantu oleh para saudara dan tetangganya. “Gak nunggu lama, langsung pada diperbaiki,” terangnya.(acu)