KARAWANG

Akhirnya Diwisuda

KARAWANG, RAKA – Bagi mahasiswa, wisuda adalah momen spesial yang tentunya akan selalu dikenang. Hal itu menjadi suatu kewajaran, karena proses menuju wisuda itu tidak mudah. Selain harus menjalani proses kuliah selama bertahun-tahun dengan segudang tugas yang diberikan oleh dosen. Semua mahasiswa yang diwisuda tentunya juga telah melewati berbagai perjuangan dan pengorbanan. Terlebih pada saat penyusunan skripsi yang biasanya membuat mahasiswa harus memfokuskan tenaga, dan pikirannya untuk mengerjakan tugas tersebut.

Selama pengerjaan skripsi, tak sedikit mahasiswa yang terpaksa harus menggunakan waktu bermainnya untuk mengerjakan tugas tersebut. Bahkan tak jarang juga aktivitas yang menjadi hobi sekalipun ditinggalkan untuk sementara. Setelah melalui beberapa proses itu, maka wajar saja jika wisuda dijadikan pencapaian paling tinggi yang membuat mereka bangga. Seperti yang diungkapkan wisudawan STIMIK Rosma Karawang usai kegiatan wisuda berlangsung.

Deri Ferdiyansyah, wisudawan STIMIK Rosma Teknik Informatika mengaku sangat bangga atas diraihnya gelar sarjana, yang selama ini dia perjuangkan dengan segenap kemampuannya. “Ini momentum yang sangat membahagiakan, dimana saya bisa lulus dan diwisuda sehingga membuat bangga orangtua,” kata Deri kepada Radar Karawang.

Hal senada juga disampaikan Noviana Puji Ariyani wisudawati dari jurusan Komputerisasi Akuntansi. Menurutnya wisuda adalah momen yang sangat ditunggu olehnya. Karena prosesi wisuda merupakan bukti dan keberhasilan dari apa yang selama ini dia perjuangkan. Bahkan dia juga mengaku, setelah dinyatakan lulus dalam sidang skripsi, dia selalu menantikan dan merasa tidak sabar ingin menggunakan toga kemudian datang bersama keluarganya. “Pas sudah tahu jadwal wisuda tanggal berapa. Aku udah gak sabar banget pengen segera hari H. Senang dan bangga banget pokoknya,” ungkap Noviana.

Noviana juga mengatakan, wisuda bukan akhir dari perjuangan mahasiswa. Dia juga tidak akan terlalu terlena dengan euforia wisuda yang baru dilaksanakannya. “Senang dan merasa bangga itu wajar-wajar saja, tapi jangan terlena sama euforia wisuda,” ujarnya.

Wakil Ketua I Bidang Akademik Dudi Awalludin menyampaikan, sebagai seorang sarjana dan diploma berbasis teknologi dan informasi, memiliki peran dan tanggung jawab sosial yang harus diemban, terlebih dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, serta era disrupsi yang menuntut kreativitas serta memunculkan inovasi baru. “Wisuda ini menjadi awal bagi tanggung jawab selanjutnya, yang tentunya akan lebih berat. Saat masih kuliah, mahasiswa mengemban sebuah tanggung jawab pada perkembangan teknologi informasi (programming learning) atau laboratorium komputer semata. Akan tetapi, pada hari ini, dengan predikat sarjana dan diploma dengan latar belakang iptek, tanggung jawab yang diemban akan bertambah, yakni tanggung jawab pada masyarakat, juga difusi ipteksos dalam kehidupan, yaitu penerapan dan pengembangan Ipteks secara berkesinambungan,” ujar Dudi. (nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button