Sakit tak Bisa Nyoblos
![](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_auto,q_glossy,ret_img,w_780,h_470/https://radarkarawang.id/wp-content/uploads/2019/04/HL-81.jpg)
KUTAWALUYA, RAKA – Warga yang sedang dirawat dan ingin menggunakan hak pilihnya harus memaksakan diri ke tempat pemungutan suara, karena tidak ada TPS khusus di puskesmas atau RS Proklamasi.
Ekah (38) warga Kampung Gebangmalang, Desa Sindangsari, Kecamatan Kutawaluya, sedang dirawat di UPTD Puskesmas Kutawaluya, dia mengaku jika kondisi badan sehat dan pihak puskesmas mengizinkan pulang, dia ingin menggunakan hak pilih. “Kalau besok pulang ingin nyoblos,” jelasnya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, jika kondisi belum baik dan mengharuskan tetap dirawat, dia menginginkan ada dari panitia pemilihan yang mengantarkan surat suara ke puskesmas. “Kalau ada yang bawa, nyoblos disini,” katanya.
Begitupun dikatakan Sulam, pasien Puskesmas Kutawaluya ingin menggunakan suaranya, sebagai warga Indonesia untuk berpartisiapsi menentukan pemimpin lima tahun kedepan. “Petugas harus datang ke sini, kalau Abah yang kesana, kan Abah lagi sakit,” katanya.
Khairul Anwar, kasi Programer Puskesmas Kutawaluya mengatakan, puskesmas pelaksana pelayan kesehatan bagi masyarakat, karenanya tidak dapat mengantar pasien ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Karena tugas puskesmas itu melayani kesehatan bukan memfasilitasi orang nyoblos. Adapun jika ada pasien yang ingin nyoblos silahkan pantia pemilihan mendatangi puskesmas, karena tidak mungkin pihak puskesmas mengantarkan pasien ke TPS. Apalagi di Puskesmas Kutawaluya ada dua ambulance, sedangkan pasien ada sebelas. “Andaikan pasien diharuskan untuk memilih, kira-kira mau gak panita datang ke puskesmas,” jelasnya.
Khoirul melanjutkan, sampai saat ini belum ada informasi dari panitia pemilihan untuk mengadakan pencoblosan di Puskesmas Kutawaluya. “Silahkan kepada panitia pemilihan yang mau datang ke puskesmas guna memfasilitasi pemilu bagi pasien,” pungkasnya.
Sementara Humas RS Proklamasi Fajar tidak mengizinkan wartawan Radar Karawang untuk mewawancarai pasien. “Tidak boleh wawancara pasien Rumah Sakit Proklamasi, karena sedang istirahat,” ujarnya. (cr4)