Uncategorized

Berjualan untuk Suami dan Anak

RENGASDENGKLOK, RAKA – Tidak banyak yang tahu jika berjualan di pasar, meski terlihat remeh temeh namun hasil yang diperoleh lebih dari cukup. Seperti yang dilakoni Julaeha (45) pedagang ubi-ubian di Pasar Rengasdengklok.

Berjualan sejak 2001 saat jalan Pasar Rengasdengklok masih rusak parah dan sejalur, dia sudah merintis usahanya. “Pokoknya mulai dagang waktu masih ngontrak tempat, sampai sekarang sudah kebeli tempat jualan,” jelasnya kepada Radar Karawang, Senin (22/4).

Ia melanjutkan, berjualan siang malam, sampai harus bergantian jaga dengan anak dan suaminya. Biasanya Julaeha jaga dari pukul 02.00 samapi 10 pagi. “Biasanya bagian malam, karena menantu lagi hamil, jadi tunggu siang,” katanya.

Julaeha mengatakan, daripada di rumah kumpul-kumpul tidak menghasilkan uang, dia memilih untuk berjualan. “Usaha apa saja, apalagi orang sampai berangkat ke Saudi, tapi saya mah tidak berani, ya sudah bantu suami jualan aja,” katanya.

Pendapatan hasil berjualan, Julaeha mengaku mampu membantu biaya hidup cucunya, bahkan tidak harus meminjam uang ke orang lain. “Alhamdulillah penghasilan cukup untuk menjamin atau tambah-tambah hidup menantu atau cucu, tidak minjam sama orang,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Back to top button