Duit Caleg tak Dibagikan, Warga Dayeuhluhur Dianiaya
TEMPURAN, RAKA- Warga Desa Dayeuhluhur Kecamatan Tempuran, berinisial W, di duga ditampar salah satu tim sukses calon legislatif (Caleg) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) daerah pemilihan (Dapil) 4. Pelaku kini sudah dilaporkan ke Polres Karawang.
Kepala Desa Dayeuhluhur, H Sapin Hidayat mengaku, ada warganya yang disambangi petugas Polres Karawang. Ia mengaku tak tahu betul kejadiannya, hanya saja cerita dari trantib desa, warganya tersebut kena tampar salah satu timses caleg di sebuah klinik tempatnya berjaga. “Saya tidak lihat langsung, cuma cerita dari trantib, ada orang polres datang ke rumah salah satu warga saya,” ucapnya.
Dugaan sementara, lanjut Sapin, ada warga Desa Dayeuhluhur yang dipercaya untuk membagikan uang atau serangan fajar dari caleg PKS melalui timsesnya. Hanya saja, uang serangan fajar tersebut tidak dibagikan kepada masyarakat. Karena merasa malu, timses caleg PKS menampar warganya itu. “Denger kasusnya, dikasih duit oleh PKS, tapi tidak dibagikan. Mungkin kadernya malu lalu nampak orang yang dikasih uang. Dilaporkan ke polisi,” katanya.
Korban ditampar saat berjaga di sebuah klinik di Desa Lemahduhur. Dan kejadian penamparannya pun di lakukan oleh warga Dusun Bayur, Desa Lemahduhur. “Ya dikepret sama timsesnya, calegnya mah gak tau apa-apa. Apalagi yang namanya timses kan pasti malu, karena gak ada suara satu pun,” ujarnya.
Sementara, caleg PKS dapil 4 dr Atta Subagja Dinata, mengaku tidak tahu jelas kejadian tersebut. Hanya saja sejak sore kemarin, ia mendapatkan kabar tersebut dari rekannya. “Saya lagi cari info, saya di situ gak punya tim, makanya saya kaget setelah denger ada kasus seperti itu, ada juga kader saya ranting. Coba nanti saya klarifikasi,” ucapnya saat dihubungi via telpon..
Atta juga mengaku tidak mengeluarkan uang untuk dibagikan di Dayeuhluhur karena tidak memiliki tim. “Saya gak punya tim di situ mah,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Bimantoro, mengaku telah menerima laporan terkait masalah ini. “Untuk laporannya adalah penganiayaan, sedang kita dalami terkait motif pelaku dengan pemanggilan terhadap saksi terkait,” ucapnya.
Bimantoro belum bisa memastikan motif penganiayaan tersebut, apakah ada kaitannya dengan politik uang atau tidak. “Kita akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi terkait,” pungkasnya. (rok/apk)