Lulusan SMK Mandalla Lihai Berbisnis
RENGASDENGKLOK, RAKA – Lulus sekolah nyari kerja, biasa banget. Tapi jika lulus sekolah sudah punya lahan bisnis, itu baru luar biasa. Seperti yang dilakoni lulusan perdana SMK Mandalla Entrepreneur School Rengasdengklok, mereka sejak di bangku sekolah diajari cara berbisnis. Hasilnya, banyak diantara mereka sudah membuka usaha sendiri sejak zaman putih abu.
Iskandar Sulaeman, pendiri SMK Mandalla Entrepreneur School Rengasdengklok mengatakan, sekolahnya didirikan tahun 2016, bertujuan mewujudkan generasi muda yang terampil dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa. Seperti banyak siswa SMK Mandalla yang berani memulai usaha kecil-kecilan semacam berjualan keripik singkong, madu dengan kemasan stik, serta aneka makanan lainnya. “SMK Mandalla ditujukan untuk mencetak generasi yang Islami, cerdas, dan mandiri. Sehingga kelak lulusannya tidak melulu berorientasi kerja sebagai buruh pabrik, tapi mampu menjadi entrepreneur menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” jelasnya kepada Radar Karawang, Kamis (2/5).
Ia melanjutkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mewisuda 49 peserta didik, selama tiga tahun dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai bidang keahliannya yakni jurusan Teknis Bisnis Sepeda motor (TBSM) dan Desain Komunikasi Visual (DKV). “Para siswa juga dibekali pelatihan wirausaha, serta pembiasaan karakter Islami melalui ibadah salat berjamaah, muhadharah, serta tilawah dan tahfizh Alquran,” ungkapnya.
Iskandar menyampaikan, ada yang menarik setelah SMK Mandalla menjalin hubungan kerja sama dengan Komunitas Tangan di Atas (TDA) Karawang. Para siswa dibekali marketing online, sehingga banyak para siswa yang beralih dari jualan konvensional menjadi digital marketing. “Siswa sering memanfaatkan android dan komputer sekolah yang terkoneksi internet,” katanya.
Dwi Wulan Nurjanah Firdaus, lulusan perdana SMK Mandalla jurusan DKV contohnya. Dia sangat piawai dan rajin dalam urusan jualan, menguasi sistem bisnis online dengan memanfaatkan market place yang sekarang menjamur di dunia maya.
Dwi mengaku belajar banyak kepada guru entrepreneur di SMK Mandalla, bahkan dirinya bergabung dengan pelaku usaha yang sudah malang melintang di bisnis online yakni Rifara, perajin model hijab dan busana muslimah dan MOUZA Indonesia. Sehingga tidak heran pengahasilan Dwi mencapi Rp3 juta di bulan April 2019. Bahkan di bulan Mei, Dwi menarget omset puluhan juta. “Saya menjual baju gamis dan baju biasa,” tuturnya. (cr4)