TEGALWARU, RAKA – Menjelang Ramadan, ada kegiatan istimewa dilakukan oleh anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Karawang di Kampung Cipeuteuy, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, yaitu botram (makan bersama).
“Sebelum makan bareng, mereka masak bersama dan dibuat tim. Tiap-tiap grupnya memasak dulu baik buat nasi liwetnya, sambalnya, ikannya dan semua masakan yang akan dimakan bersama,” ungkap Toto Mulyana, guru MIN 1 Karawang kepada Radar Karawang, Minggu (5/5).
Ia menegaskan, kebiasaan siswa menghadapi Ramadan merupakan kebiasaan sekolah. Selain meningkatkan kreatifitas bagi siswa, juga melatih kemampuan mandiri siswa. Diawali dengan persiapan bahan, cara membuat dan mencicipi hasil masakan hingga akhirnya bisa dimakan bersama merupakan bentuk kerjasama siswa.
Kegiatan yang merupakan puncak akhir belajar,lanjut Toto, membuat para siswa kompak menyiapkan makanan dibantu oleh para guru. “Kegiatan ini bisa membuat siswa saling membantu,” ujarnya.
Erry Riyadhul Jannah, kepala MIN 1 Karawang mengatakan, prakarya merupakan kinerja produktif yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan, kecakapan, kerapian, dan ketepatan.
Dalam praktek mata pelajaran prakarya, peserta didik dibina kreativitasnya dalam mengolah bahan makanan menjadi sebuah hidangan yang higienis, dan memiliki rasa yang menggugah selera.
“Memasak adalah salah satu keterampilan yang sangat berguna. Selain kegiatan praktek masak-memasak oleh siswa, ini dilaksanakan sesuai dengan Kurikulum 2013 tapi juga dapat mendorong siswa-siswi bisa memasak,” ucapnya.
Surya (41) orang tua siswa mengungkapkan, anak-anak diajari menyiapkan makanan itu sulit. Makanya, mereka akan lebih menghargai makanan.
Saat memasak, kata Surya, anak-anak bisa mempraktekan pelajaran hitung-hitungan matematik yang mereka pelajari di sekolah, dengan mengkalkulasi bahan-bahan untuk memasak.”Misalnya bahan makanan pada resep hanya untuk dua orang, bagaimana mereka mengkalkulasi bahan tersebut agar dapat membuat sajian untuk lima orang,” tutupnya. (yfn)
