Syekh Radan Joesoef Guru Syekh Nawawi Al Bantani

Jejak Pewaris Nabi di Purwakarta
PURWAKARTA, RAKA – Menelusuri jejak-jejak peninggalan Islam di Purwakarta akan selalu beriringan dengan sosok Raden H Muhammad Joesoef. Beliau merupakan salah seorang keturunan langsung dari keraton Padjadjaran yang lahir di Bogor pada tahun 1709 masehi.
Raden Joesoef merupakan putra dari Kanjeng Raden Aria Djajanegara yang pada waktu itu menjabat sebagai Bupati Bogor pada abad ke-17 yang kini makamnya ada di Kabupaten Karawang.
Juru pelihara Makam Syekh Raden Joesoef, Iing Solihin memaparkan, Syekh Raden Joeseof kental sekali sebagai tokoh penyebar Islam di daratan Purwakarta, Subang dan Karawang yang dulu masih menyatu. Keberadaannya sebagai seorang ulama yang membawa misi Islam untuk menyebarkan kalimah tauhid semakin dikenal oleh warga Purwakarta. “Saya alhamdulilah dipercaya sudah kurang lebih 40 tahun menjaga makam bersejarah Raden Syekh Joesoef yang berada di belakang Masjid Agung Purwakarta,” terangnya.
Lebih lanjut menurut Iing, Raden Joeseof saat kecil sudah terlihat memiliki kelebihan-kelebihan dari pada anak-anak pada biasanya. Terlihat dari kemampuan dia dalam memahami bahasa Arab di usianya yang menginjak tujuh tahun, saat menginjak diusianya yang ke 12, ia sudah hafal Alqur’an, menginjak di usia 13 tahun ia mempelajari Islam di tanah kelahiran Nabi. “Beliau ikut dengan para pelaut nusantara dan juga untuk melaksanakan haji dan juga pergi ke Madagaskar,” papar Iing.
Sepulangnya dari tanah Arab, beliau mulai mengamalkan ilmu yang telah didapatkannya. Ada beberapa catatan tentang ilmu dari Raden Joeseof yang berbentuk dalam buku, sehingga dapat dibaca oleh masyarakat. Buku-buku tersebut seperti, Fiqih Sunda, Tasawuf Sunda dan Tafsir Sunda. Ilmu yang ia dapatkan juga merupakan apa yang ia telah pelajari dari gurunya yaitu Syekh Campaka Putih atau biasa dikenal dengan Pangeran Diponegoro. Sedangkan dari sekian banyak murid dari Raden Joesoef adalah salah seorang alim ulama asal Banten yaitu Syekh Nawawi Al Bantani. “Kalau buku asli tentang sejarah Syekh Joesoef ada di Perpustakaan Amerika,” ungkapnya.
Hingga akhir hayatnya Raden Joesoef tinggal di Purwakarta dan di makamkan di daerah Kaum, yaitu di Jalan DR Kusumaatmadja. Hingga kini makam Raden Joesoef pun menjadi makam yang banyak dikunjungi oleh umat muslim untuk mendoakannya. Tempatnya terletak tepat di belakang Masjid Agung Purwakarta, Makam Syekh Joesoef menjadi bukti sejarah penyebaran Islam di Purwakrta. “Selalu banyak yang berziarah dan mendoakan Syekh Joeseof,” ujarnya.(ris)