Uncategorized

Penjual Takjil Dadakan, Mengadu Peruntungan di Bulan Ramadan

TELAGASARI, RAKA – Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat, banyak diantaranya yang membuka warung dadakan di tepian jalan. Kolak, es campur, asinan, dan aneka gorengan menjadi primadona dan paling banyak dijajakan para pedagang.

Seorang pedagang es campur, Nurhasan (32) mengaku tidak memiliki latar belakang dagang sebelumnya. Hanya saja, melihat keramaian pengguna jalan yang lebih dari biasanya, khususnya mereka yang ngabuburit. Nurhasan memanfaatkan lahan di tepian jalan untuk menjajakan es campur dan aneka gorengan. “Ini pertama saya lakukan, sambil iseng cari tambahan rezeki dikit-dikit. Kita manfaatkan momen aja,” ujarnya.

Menurutnya, momen bulan Ramadan ini salah satu waktu yang tepat untuk memulai usaha. Meski baru pertama kali buka di tahun ini, dia mengaku percaya diri untuk bersaing dengan pedagang lainnya. Katanya lagi, ini merupakan keberkahan datangnya bulan Ramadan. Selain nilai ibadah yang digandakan, banyak diantara masyarakat yang mencoba peruntungannya membuka warung seadanya. “Ini salah satu berkah Ramadan,” katanya.

Pedagang lain, Ahmad (43) mengaku sudah terbiasa membuka warung di kediamannya. Namun untuk bulan Ramadan kali ini, dia sempatkan untuk menjual jenis makanan yang berbeda, diantaranya aneka gorengan, kolak dan asinan. Menurutnya, kolak merupakan salah satu panganan ciri khas dan menjadi primadona yang selalu ada di bulan Ramadan. “Kolak ini ciri khas Ramadan, wajib diadakan untuk mereka yang pulang ngabuburit,” ungkapnya.

Ia mengaku, dagang makanan ringan jenis takjil ini sudah dilakukan tiap tahun. Bahkan dia rela menutup warungnya dan beralih ke dagang takjil. Terlebih, untuk buka warung di bulan Ramadan serasa ada yang mengganjal dan malu. “Kalau buka warung malu, ya sudah kita akali aja dengan dagang takjil,” ucapnya.

Seorang pembeli, Esih (34) mengatakan, sambil ngabuburit belanja makanan ringan dan takjil untuk berbuka puasa. Padahal, kata dia, di lingkungannya pun bukan tidak ada pedagang kolak, hanya saja memanfaatkan waktu saja sambil menunggu bedug tiba. “Sambil ngabuburit, jalan-jalan dan beli buat buka puasa,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Back to top button