Uncategorized

Ema Derita Penyakit Langka MDR TB

Desa Mekarbuana Siaga

TEGALWARU, RAKA – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tegalwaru menemukan salah satu warga Tegalwaru terjangkit penyakit multidrug resistant tuberculosis (MDR -Tb) atau kebal terhadap obat Tuberkulosis.

“Pasiennya adalah ibu Ema usia 68 tahun, warga Kampung Sirnaruju RT 01/01 Desa Mekarbuana. Saat ini kami berikan pengawasan yang cukup intensif terhadap pasien tersebut. Bahkan saat ini diberikan ruang khusus, agar tidak berinteraksi dengan pasien lain,” ucap Kepala Puskesmas Loji Kecamatan Tegalwaru Ujang Suryana kepada Radar Karawang, Rabu (15/5).

Ujang mengungkapkan, tuberkulosis atau biasa disebut TBC atau TB merupakan penyakit menular yang umum dan dalam banyak kasus bersifat mematikan.

Tapi pasien bisa sembuh dengan total, jika mengikuti arahan dari dokter dengan baik dan benar. “Saat saya bertugas di Puskesmas Curug Kecamatan Klari, ada pasien yang sampai sehat kembali dengan baik. Bahkan badannya kembali normal dan sehat,” jelasnya.

Dia mengaku, pasien yang terdeteksi mengidap sakit MDR-TB itu, baru terjadi di Tegalwaru. Bahkan untuk memastikan di lingkungannya tidak ada yang terjangkit oleh penyakit itu, dirinya beserta Pemerintah Desa Mekarbuana akan mengadakan pantauan serius di lingkungan pasien, yang kini mengidap penyakit tersebut.

Aji, petugas Puskesmas mengatakan, pasien itu sudah satu bulan tidak berobat, karena sudah tidak mau lagi untuk diobati. Padahal penyakit itu bisa sembuh total asal berobat dengan baik secara simultan.

“Ini mah baru jalan satu bulan, bahkan saya harus setiap hari beri injeksi ke rumahnya namun pasien menolak berobat,” katanya.
Kepala Desa Mekarbuana Jaji Maryono mengatakan, pasien itu memang agak sedikit bandel dengan apa yang dideritanya. Pasien sangat sukar diajak kerjasama untuk pengobatannya.

“Pasien pernah dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, minggu lalu. Itupun dengan segenap cara agar pasien mau dilakukan pemeriksaan lebih intensif, agar penyakitnya mudah ditangani, tapi cukup alot perjalanannya,” aku Jaji.

Ia mengaku khawatir ada warga yang terjangkit oleh penyakit itu. Dia berharap tidak ada lagi warga yang terkena penyakit tersebut. Sementara penanganan saat ini, pasien diisolasi di ruang khusus yang sudah disiapkan oleh Puskesmas Tegalwaru. Pemeriksaan pun dilakukan berkala oleh dokter dan perawat puskesmas.

Perlu diketahui, MDR TB adalah tuberculosis yang resisten terhadap dua obat yaitu antituberkulosis yang paling kuat yaitu isoniazid dan rifampisin. Di tahung 2015, data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan sekitar 15 ribu penderita TB yang dicurigai resistens dengan pengobatan. Dan sekitar 1800 terkonfirmasi menderita TB MDR. Penanganan tidak tepat atau penularan tuberkulosis dari seseorang ke orang lain bisa memicu bakteri penyebab tuberkulosis, untuk mengembangkan daya tahan terhadap obat antimikroba yang dikonsumsi, atau dikenal juga dengan kondisi TB MDR. (yfn)

Related Articles

Back to top button