HEADLINEPURWAKARTA

Haul Mama Sempur jadi Hajatan Orang Purwakarta

Jejak Pewaris Nabi di Purwakarta (2)

PURWAKARTA, RAKA – Khasirma Mama Sempur memang tak lekang ditelan zaman. Meski sudah lama tiada, namun tempat peristirahatan terakirnya tetap banyak dikunjungi peziarah.

Setiap tanggal 27 Dzulqaidah dilakukan peringatan hari wafatnya KH Tubagus Ahmad Bakri alias Mama Sempur. Biasanya acara dilangsungkan di komplek pemakaman ulama kharismatik tersebut, Desa Sempur, Kecamatan Plered.

Biasanya lebih dari dua atau tiga pekan sebelum hari-H, lokasi pemakaman Mama Sempur berubah menjadi lautan manusia. Para peziarah yang datang ke makam ulama besar ini bukan hanya dari Purwakarta, melainkan hampir dari penjuru daerah Jawa Barat, bahkan dari luar Pulau Jawa.

Mereka datang dari Tasik, Bandung, Subang, Karawang, Cikampek, Cirebon, Indramayu, Cianjur dan daerah lainnya di Jawa Barat. Sementara luar Jawa Barat ada dari Banten, Jakarta dan luar Jawa seperti Makassar.

Banyaknya peziarah yang datang, menjadi hajatan besar bagi warga Purwakarta, khusunya warga Plered. Peziarah yang rela berdatangan dari berbagai pelosok membuktikan bahwa Mama Sempur adalah ulama besar yang namanya dikenal di berbagai penjuru wilayah.

Kebesaran nama KH Tubagus Ahmad Bakri bin Tubagus Seda itu membawa berkah bagi banyak orang. Termasuk para pedagang. Biasanya sepekan menjelang haul atau peringatan wafatnya ulama besar itu, jalan di sepanjang jalan lokasi berjejer pedagang mulai dari penjual pakaian, sepatu, perlengkapan salat, alat dapur, makanan hingga mainan anak-anak.

Pedagang yang menjajakan dagangan tidak hanya penduduk lokal, melainkan didominasi dari luar Purwakarta, seperti Sukabumi, Cianjur, Garut, Bandung dan kota–kota besar lainnya dengan memesan lapak sejak jauh-jauh hari.

Para pedagang mengaku, telah merasakan berkah berjualan selama haulan. “Setelah berjualan di sini barang yang tidak terjual saat kembali dibawa ke toko pasti banyak yang beli,” kata Asep Hermawan (30), salah satu warga Plered yang sering berjualan pakaian tiap haul Mama Sempur.

Untuk harga lapak dagangan biasanya disesuaikan dengan lokasi tempat keraton Sempur. Semakin dekat, maka pedagang harus merogoh kocek lebih dalam dibandingkan lokasi yang jauh dari makam Mama Sempur. Harga lapak pun bervariatif mulai dari satu juta hingga 7 juta selama haul berlangsung. “Hampir tiap tahun, tiap ada haul Mama Sempur saya jualan dan Alhamdulillah usaha saya lebih maju,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button