Uncategorized

Jual Arang untuk Menyambung Hidup

RAWAMERTA, RAKA – Bagi banyak orang, arang adalah barang remeh temeh yang kegunaannya hanya saat akan membakar satai atau memanggang kambing.

Tapi bagi Suhadi (64) warga Pasirawi, Kecamatan Rawamerta, arang adalah penyambung hidupnya. Karena dapur rumahnya bisa ngebul, jika kayu yang dia bakar jadi arang bisa terjual. “Bikin arang itu kadang-kadang, soalnya kayunya juga bekas orang. Kalau gak ada kayu, ya mungut rongsokan lagi,” jelasnya kepada Radar Karawang, Selasa (21/5).

Ia melanjutkan, sudah hampir tiga tahun bekerja sampingan membakar kayu untuk dijadikan arang. Sedangkan kayu yang dibakar berasal dari limbah yang dibuang dekat tempat pembakaran arang miliknya. “Daripada tidak kepakai, mendingan kita manfaatkan. Lumayan buat tambah-tambah ongkos anak sekolah,” katanya.

Suhadi menuturkan, arang yang sudah jadi dijual ke pedagang ayam bakar atau satai maranggi. Dalam satu kali membakar kayu, hanya menghasilkan paling banyak dua karung beras. Biasanya harga arang Rp4.000 per kilogram, namun jarang yang membeli kiloan. “Satu karung beras paling 19 kilogram. Dan satu karungnya dijual Rp60 ribu,” pungkasnya

Suhadi memiliki satu anak yang baru keluar sekolah dasar. Dia harus bekerja keras untuk membiayai anaknya sekolah. Sedangkan pekerjaan sehari-hari memungut barang bekas atau rongsokan. (cr4)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button